Tugas Bahasa Indonesia
Kamis, 27 September 2012 by Septi Arnita in


Sinopsis Novel "Tuhan, Izinkan Aku Jadi Pelacur"

Karya : Muhidin M Dahlan

Novel ini mengisahkan tentang seorang muslimah yang pada awalnya taat beragama, yang menutupi auratnya dengan jubah dan jilbab yang lebar, yang berkeinginan untuk menjadi seorang muslimah yang beragama secara kiffah, seketika berubah menjadi perempuan liar yang tak dapat dikendalikan.

Kecintaannya terhadap agama membuatnya ingin menegakan agama sesuai dengan syariat Islam. Nidah Kirani, nama muslimah yang taat beragama itu memiliki seorang teman diskusi yang selalu dapat menjawab pertanyaannya dengan ayat-ayat dan hadits-hadits yang sebenarnya ‘diputarbalikan’. Sayangnya Kiran tidak menyadari bahwa jawaban teman diskusinya hanyalah untuk membenarkan tujuan dari organisasi tempat temannya bergabung.

Ia mulai tertarik untuk ikut bergabung dalam organisasi garis keras yang diikuti oleh temannya. Organisasi yang para jemaahnya memiliki keinginan yang sama yaitu mendirikan negara Islam di Indonesia. Setelah sekian lama ia bergabung dalam organisasi tersebut, Kiran mulai menemui kejanggalan. Ia tidak menemukan adanya kemajuan dalam organisasinya, yang ia temui adalah sistem yang tidak transparan. Sistem yang penuh kebohongan dan kepalsuan.

Ia merasa kecewa karena Tuhan tidak memberikan balasan yang setimpal atas apa yang telah ia lakukan selama ini. Usahanya untuk menegakkan agama dibalas dengan kekecewaan yang membuat ia berpaling dari Allah.

Kiran mulai masuk dalam dunia kegelapan. Ia mulai tidak percaya dengan Allah. Ia melampiaskan kekecewaannya dengan melakukan hal-hal yang seharusnya tidak ia lakukan, ia melakukan free sex atau sex bebas. Dengan modal kecantikan dan keindahan tubuhnya, Kiran dapat menggoda iman pria-pria yang juga merupakan aktivis Islam. Hingga pada akhirnya Kiran pun menjual dirinya. Menjadi seorang pelacur lebih menguntungkan baginya daripada ia melakukan sex bebas dengan teman-teman kampusnya.

Setelah banyak pria ia goda dari mahasiswa hingga dosen, salah satu dosennya pun menjadi perantara untuknya agar ia mendapatkan uang dari pria-pria yang ingin bercinta dengannya. Kiran tidak hanya berhubungan dengan pria biasa, bahkan anggota DPRD yang merupakan fraksi dari partai penegak syariat Islam pun telah merasakan tubuhnya.

Kiran benar-benar sudah tidak menyembah Allah seperti dulu, ia telah menyembah iblis, bahkan ia berani menantang Allah. Ia ingin Allah melihatnya, “Aku hanya ingin Tuhan melihatku. Lihat aku Tuhan! Kan ku tuntaskan pemberontakanku pada-Mu!”. Kiran berontak, Kiran kecewa dengan balasan yang Allah berikan untuknya. Ia tak pernah merasa menyesal atas perbuatan yang iya lakukan mulai dari free sex sampai mengkonsumsi obat-obatan terlarang. Ia telah merasa puas karena telah membuka topeng sosok munafik para aktivis Islam maupun non Islam yang telah menidurinya. Ia berhasil menguak sosok para aktivis yang selalu bersikukuh menegakan moralitas. Kini dimata Kiran, mereka adalah orang-orang munafik.

Nama : Septi Arnita
NPM : 16110450
Kelas : 3KA24

Posting Komentar