Sinopsis Novel "Tuhan, Izinkan Aku Jadi Pelacur"
Karya : Muhidin M Dahlan
Novel ini
mengisahkan tentang seorang muslimah yang pada awalnya taat beragama, yang
menutupi auratnya dengan jubah dan jilbab yang lebar, yang berkeinginan untuk
menjadi seorang muslimah yang beragama secara kiffah, seketika berubah menjadi
perempuan liar yang tak dapat dikendalikan.
Kecintaannya
terhadap agama membuatnya ingin menegakan agama sesuai dengan syariat Islam.
Nidah Kirani, nama muslimah yang taat beragama itu memiliki seorang teman
diskusi yang selalu dapat menjawab pertanyaannya dengan ayat-ayat dan
hadits-hadits yang sebenarnya ‘diputarbalikan’. Sayangnya Kiran tidak menyadari
bahwa jawaban teman diskusinya hanyalah untuk membenarkan tujuan dari
organisasi tempat temannya bergabung.
Ia mulai tertarik
untuk ikut bergabung dalam organisasi garis keras yang diikuti oleh temannya. Organisasi
yang para jemaahnya memiliki keinginan yang sama yaitu mendirikan negara Islam
di Indonesia. Setelah sekian lama ia bergabung dalam organisasi tersebut, Kiran
mulai menemui kejanggalan. Ia tidak menemukan adanya kemajuan dalam
organisasinya, yang ia temui adalah sistem yang tidak transparan. Sistem yang
penuh kebohongan dan kepalsuan.
Ia merasa kecewa
karena Tuhan tidak memberikan balasan yang setimpal atas apa yang telah ia
lakukan selama ini. Usahanya untuk menegakkan agama dibalas dengan kekecewaan
yang membuat ia berpaling dari Allah.
Kiran mulai masuk
dalam dunia kegelapan. Ia mulai tidak percaya dengan Allah. Ia melampiaskan
kekecewaannya dengan melakukan hal-hal yang seharusnya tidak ia lakukan, ia
melakukan free sex atau sex bebas. Dengan modal kecantikan dan keindahan
tubuhnya, Kiran dapat menggoda iman pria-pria yang juga merupakan aktivis
Islam. Hingga pada akhirnya Kiran pun menjual dirinya. Menjadi seorang pelacur
lebih menguntungkan baginya daripada ia melakukan sex bebas dengan teman-teman
kampusnya.
Setelah banyak
pria ia goda dari mahasiswa hingga dosen, salah satu dosennya pun menjadi
perantara untuknya agar ia mendapatkan uang dari pria-pria yang ingin bercinta
dengannya. Kiran tidak hanya berhubungan dengan pria biasa, bahkan anggota DPRD
yang merupakan fraksi dari partai penegak syariat Islam pun telah merasakan
tubuhnya.
Kiran benar-benar
sudah tidak menyembah Allah seperti dulu, ia telah menyembah iblis, bahkan ia
berani menantang Allah. Ia ingin Allah melihatnya, “Aku hanya ingin Tuhan
melihatku. Lihat aku Tuhan! Kan ku tuntaskan pemberontakanku pada-Mu!”. Kiran
berontak, Kiran kecewa dengan balasan yang Allah berikan untuknya. Ia tak
pernah merasa menyesal atas perbuatan yang iya lakukan mulai dari free sex
sampai mengkonsumsi obat-obatan terlarang. Ia telah merasa puas karena telah
membuka topeng sosok munafik para aktivis Islam maupun non Islam yang telah
menidurinya. Ia berhasil menguak sosok para aktivis yang selalu bersikukuh
menegakan moralitas. Kini dimata Kiran, mereka adalah orang-orang munafik.
Nama : Septi Arnita
NPM : 16110450
Kelas : 3KA24