Tugas II , Teori Organisasi Umum 2
Kamis, 29 Maret 2012 by Septi Arnita in


PRODUKSI

PEGERTIAN PRODUKSI
Produksi adalah suatu kegiatan menciptakan, menghasilkan atau menambah fungsi, bentuk, waktu dan tempat atas barang dan jasa yang dibuat dari bahan-bahan faktor produksi dengan tujuan untuk dijual sehingga dapat bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan manusia.

GOLONGAN PRODUKSI :
1.      Sifat produk
2.      Tipe proses produksi (jangka waktu produksi)
3.      Berdasarkan manfaat yang diciptakan
4.      Teknik (sifat proses produksi)

Berikut penjelasan tentang empat golongan produksi :
1.    Sifat Produk
Sifat produk dapat dikatakan ciri khas dari suatu produk hasil produksi. Sifat produk ini lah yang membedakan antara produk satu dengan yang lainnya. Dalam proses produksi, sifat produk dibedakan menjadi 2 yakni sifat khusus dari konsumsi pemberi (spesifik) ataupun sifat produk yang didasarkan pada keputusan perusahaan (standar).
a.     Produk Spesifik
Produk spesifik adalah produk yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang  diinginkan oleh konsumen sedangkan jumlahnya terbatas. Untuk itu, konsumen harus memesan terlebih dahulu kepada produsen barang tersebut, sehingga proses produksi yang dilakukan adalah proses produksi pesanan. Contoh : Meubel, pakaian, dan lain sebagainya.

b.     Produk Standar
Produk standar adalah produk yang dihasilkan sesuai dengan ketetapan perusahaan. Biasanya produk yang dihasilkan berjumlah banyak, dengan kualitas dan kuantitas yang sama dengan tujuan sebagai persediaan ataupun dikirim ke distibutor. Contoh : Barang elektronik, makanan ringan dan lain sebagainya.

2.    Tipe proses produksi (jangka waktu produksi)
a.     Tipe proses produksi terus-menerus (Continous Process)
Adalah tipe proses produksi yang akan membutuhkan waktu yang lama untuk mempersiapkan peralatan serta bahan yang diperlukan untuk memproduksi suatu produk. Biasanya proses produksi ini dilakukan pada perusahaan yang hanya memiliki satu shift produksi namun dapat menghasilkan produk dalam skala yang besar dengan jenis dan pola yang sama. Contoh : Mobil, semen, tekstil dan lain sebagainya.

b.     Tipe proses produksi terputus-putus (intermintent)
Adalah proses produksi yang sering terhenti karena adanya tahap-tahap produksi yang memiliki pola urutan yang berbeda-beda. Hal ini dimaksudkan agar produk yang dihasilkan sesuai dengan keinginan konsumen. Proses produksi ini biasanya digunakan oleh perusahaan yang memproduksi produknya berdasarkan pesanan konsumen. Misal : Meubel, pakaian dan sebagainya.

c.     Tipe proses produksi campuran
Proses produksi ini merupakan penggabungan dari proses produksi terus-menerus dan terputus-putus. Penggabungan ini digunakan berdasarkan kenyataan bahwa setiap perusahaan berusaha untuk memanfaatkan kapasitas secara penuh.

3.    Berdasarkan manfaat yang diciptakan
Proses produksi dapat dilakukan sesuai dengan manfaat  yang  diciptakan. Berdasarkan hal tersebut, manfaat produksi dibedakan menjadi sebagai berikut :
a. Manfaat dasar (primary utility)
Terjadi jika kegiatan yang dilakukan suatu perusahaan merupakan kegiatan yang bergerak dalam bidang pengambilan dan penyediaan barang-barang dari alam. Contoh : Perusahaan tambang , perikanan dan lain sebagainya.

b. Manfaat bentuk (form utility)
Proses produksi ini terjadi setelah proses produksi manfaat dasar selesai dilakukan , kemudian dilanjutkan dengan proses produksi yang berguna menciptakan manfaat yang lebih baik lagi. Contoh : Meubel (dari produksi kayu, diproduksi lagi benjadi bentuk berbagai macam meubel)

c. Manfaat waktu (time utility)
Merupakan proses produksi yang biasanya berhubungan dengan kenaikan harga barang di masa yang akan  datang. Misalnya suatu produk disimpan dalam gudang maka persediaan produk tersebut di pasaran akan semakin berkurang. Kemudian, saat produk tersebut menjadi langka dan permintaan meningkat, maka harga produkpun akan menjadi tinggi.

d. Manfaat tempat (place utility)
Biasanya terjadi pada perusahaan transportasi dimana, jika produk (ketera api, bus, pesawat dan lain-lain) dipindahkan ke suatu tempat seperti stasiun, bandar udara maka manfaat produk tersebut akan bertambah. Contoh : Hasil pertanian diangkut ke kota

4.    Teknik (sifat proses produksi)
Tekik yang digunakan dalam proses produksi dapat mempengaruhi jenis atau bentuk suatu produk. Berdasarkan hal tersebut, maka teknik Produksi dibedakan menjadi :
a.  Proses ekstraktif
Adalah proses produksi yang dilakukan dengan mengambil langsung dari alam. Contoh : Proses penambangan, perikanan dan lain sebagainya.

b.  Proses analitis
Adalah proses yang dilakukan untuk menguraikan atau memisahkan suatu bahan mentah menjadi beberapa macam bentuk yang menyerupai jenis aslinya. Contoh : Pertamina

c.  Proses fabrikasi
Adalah proses yang prinsipnya sama seperti proses analitis, namun yang membedakan adalah dalam penggunaan alat seperti mesin. Produk yang dihasilkan dalam proses ini tidak harus sejenis dengan aslinya. Contoh : Pakaian, sepatu dan lain sebagainya

d.  Proses sintetis
Adalah proses pengkombinasian beberapa bahan (persenyawaan zat) menjadi suatu bentuk produk. Contoh : perusahaan kimia, obat-obatan, gelas dan lain sebagainya

e.  Proses assembling
Adalah proses merangkai beberapa produk jadi atau setengah jadi menjadi produk yang baru tanpa merubah fisik susunan kimiawinya. Contoh : Perusahaan karoseri mobil, perusahaan alat listrik dan lain sebagainya


FUNGSI PRODUKSI
Konsep fungsi produksi berkaitan dengan hubungan fisik antara input (masukan) dengan output (keluaran) yang dapat dihasilkan. Hubungan ini dapat dirumuskan secara matematis sebagai berikut :
Q = f(X1, X2, X3,...Xn)

Dimana          Q = tingkat produksi atau output
X1, X2, X3,...Xn  = kombinasi input yang digunakan

Atau

Q = f( C, L, R, T)

Dimana Q = output             C = Capital                L = Labour
R = Natural Resources                                   T = Technology


Fungsi produksi ini membatasi pencatatan profit maksimum karena keterbatasan teknologi dan pasar di mana ini akan mempengaruhi ongkos produksi, output yang dihasilkan dan harga jual output.

Untuk menjelaskan fusi produksi di ats, maka akan berlaku “The Law Of Diminishing Returns” yang menyatakan bahwa, ‘apabila suatu input ditambahkan dan input-input lain tetap, maka tambahan output dari setiap tambahan satu unit input  yang ditambahkan mula-mula menaik, tapi pada suatu tingkat tertentu akan menurun jika input tersebut terus ditambahkan’. Berdasarkan asumsi di atas, hukum “The Law Of Diminishing Returns memiliki 3 (tiga) tingkat produksi, antara lain :
1. Tahap I : Produksi terus bertambah dengan cepat
2. Tahap II : Pertambahan prduksi total semakin lama semakin kecil
3. Tahap III : pertambahan produksi total semakin  berkurang


JENIS-JENIS PASAR

PASAR MONOPOLI
Pasar Monopoli berasal dari bahasa Yunani, yaitu monos yang berarti satu dan polein yang berarti menjual. Pasar monopoli terbentuk akibat adanya praktek monopoli (pemusatan kekuatan ekonomi oleh satu pelaku usaha/penjual) sehingga kegiatan produksi barang atau jasa  dikuasai olehnya dan berakibat pada persaingan usaha yang tidak sehat dan dapat merugikan kepentingan umum. Jadi dapat diartikan bahwa pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar.

Harga-harga produk pada pasar monopoli ditentukan oleh seorang penjual atau biasa disebut monopolis. Harga produk dapat dinaikan atau dikurangi oleh seorang monopolis dengan cara menentukan jumlah produk yang akan diproduksi. Semakin sedikit produk, maka semakin mahal harganya. Dan semakin banyak jumlah produk yang diproduksi, maka semakin murah harganya. Hal ini mungkin saja membuat para pembeli menunda untuk membeli produk tersebut atau mencari produk pengganti atau bahkan mencari produk tersebut di pasar gelap.

Walaupun di pasar monopoli penjual tidak memiliki saingan, belum tentu ia dapat memperoleh keuntungan yang besar, hal ini mungkin saja terjadi bila biaya produksi berada di atas harga pasar. Sehingga kurva permintaan yang ada di monopoli sama dengan kurva permintaan pasar. Di mana pada kurva permintaan pasar, kurva penerimaan rata-rata (AR) dan kurva penerimaan marginal (MR) dapat ditentukan. Bagi perusahaan monopolis, kurva penerimaan marginal (MR) lebih rendah dari harga, karena penjual harus menurunkan harga dengan tujuan barangnya dapat terjual.

Pada saat sekarang perusahaan yang seratus persen bersifat monopoli jarang ditemui, mungkin hanya beberapa komoditi jasa seperti telepon, gas, air dan listrik yang benar-benar dikuasai oleh penjual tunggal (di Indonesia dipegang oleh perusahaan pemerintah). Tetapi merekapun harus menghadapi persaingan dari industri lain, dan untuk jangka panjang tidak ada perusahaan yang benar-benar bebas dari serangan pesaing, artinya kemungkinan pasar monopoli tidak akan ada lagi.

Ciri dan Sifat
1.  Hanya seorang penjual yang menguasai pasar dengan jumlah pembeli yang sangat banyak.
2.  Tidak terdapatnya barang pengganti yang mirip atau memiliki persamaan dengan produk monopolis (close substitute)
3.  Adanya hambatan besar untuk masuk ke dalam pasar
4. Penjual tunggal tidak dipengaruhi dan tidak memengaruhi harga serta output dari produk-produk lain yang dijual dalam perekonomian.
5. Promosi iklan kurang diperlukan
6. Produsen memiliki kekuatan menetukan harga

Penyebab terjadinya pasar monopoli, antara lain :
1. Ditetapkannya undang-undang
Atas pertimbangan pemerintah, maka pemerintah dapat memberikan hak pada suatu perusahaan untuk memproduksi barang atau jasa. Dengan pembinaan mutu dan spesifikasi yang tidak dimiliki oleh perusahaan lain, maka lama kelamaan akan timbul keperccayaan pada masyarakat untuk selalu menggunakan produk atau jasa dari perusahaan tersebut. Contoh : PT Pos dan Giro, PT PLN dan lain-lain.

2. Adanya hasil cipta atau karya seseorang yang diberikan hak ciptanya kepada suatu perusahaan untuk diproduksi.

3. Adanya sumber daya alam. Perbedaan sumber daya alam pada masing-masing daerah menyebabkan suatu produk hanya akan dikuasai oleh suatu daerah tertentu. Contoh : timah dari pulau bangka.

4. Adanya modal yang besar

Kebijakan pemerintah untuk mencegah kergian-kerugian yang disebabkan pelaku monopoli :
1. Mencegah munculnya monopoli dengan undang-undang
2.Pemerintah mendirikan perusahaan tandingan yang mampu menyaingi monopolis
3. Membuka impor untuk barang yang diproduksi oleh monopolis
4. Campur tangan pemerintah dalam menentukan harga.

Kelebihan pasar monopoli :
1. Karena hanya ada penjual tunggal, maka keuntungan yang maksimal dapat  diperoleh
2. Adanya peraturan pemerintah, membuat penjual tidak bisa menentukan harga semena-mena
3. Untuk produk yang menguasai hajat hidup orang biasanya diatur pemerintah

Kelemahan pasar monopoli :
1. Ketidakadilan
Keuntungan terpusat pada satu perusahaan saja, karena tidak ada perusahaan lain yang memperoleh keuntungan dari usaha tersebut
2. Volume produksi ditentukan oleh monopolis
3. Terjadi eksploitasi oleh monopolis terhadap konsumen dan pemilik faktor-faktor produksi terutama saat terjadi peningkatan permintaan.
4.Tidak ada pilihan lain untuk membeli barang karena barang yang  diperjualbelikan hanya satu macam
5. Timbulnya ketidakstabilan harga.
6.Kepentingan umum banyak diabaikan, sebab orientasi usahanya hanya didasarkan atas untung rugi saja


PASAR OLIGOPOLI
Pasar Oligopoli merupakan suatu bentuk pasar yang di dalamnya terdapat beberapa perusahaan yang menawarkan satu jenis barang. Jumlah perusahaan yang menguasai pasar biasanya lebih dari dua namun tidak lebih dari sepuluh.

Setiap perusahaan yang ada di pasar oligopoli adalah bagian dalam permainan pasar, dimana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung pada usaha mereka dalam menjauhkan konsumen dari pesaing mereka agar membeli baranga atau jasa yang mereka jual. Beberapa cara yang dapat ditempuh untuk menarik perhatian konsumen antara lain dengan usaha promosi, iklan, pengenalan produk, perubahan harga dan lain sebagainya.

Praktek oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk kedalam pasar, dan juga perusahaan-perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk menikmati laba normal di bawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga jual terbatas, sehingga menyebabkan kompetisi harga di antara pelaku usaha yang melakukan praktik oligopoli menjadi tidak ada.

Contoh pasar oligopoli :
Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada industri-industri yang memiliki capital intensive yang tinggi, seperti, industri semen, industri air minum, industri mobil, dan industri kertas, layanan operator seluler.

1.  Pasar semen di Indonesia dapat digolongkan ke dalam pasar oligopoli, hal ini dikarenakan produksi semen di Indonesia hanya dikuasai oleh beberapa perusahaan saja, diantaranya adalah Semen Cibinong, Indocement, Holcim, Semen Padang dan Semen Gresik

2.  Masuknya Petronas dan Shell membuat praktek monopoli penjualan BBM di Indonesia berakhir. Pertamina kini memiliki pesaing, untuk mempertahankan pasarnya Pertamina harus dapat meningkatkan daya saing dengan melakukan inovasi, efiensi dan efektivitas dalam kegiatan usahanya.


Ciri-ciri pasar oligopoli :
  1. Terdapat banyak pembeli di pasar
  2. Hanya terdapat beberapa penjual dalam pasar
  3. Produk yang dijual bisa bersifat identik, namun bisa pula berbeda dengan kualitas standar yang telah ditentukan
  4. Adanya hambatan untuk memasuki pasar bagi pesaing baru
  5. Adanya saling ketergantungan antar perusahaan (produsen)
  6. Penggunaan iklan sangat intensif
  7. Terdapat satu market leader (pemimpin pasar)
  8. Harga jual tidak mudah berubah

Jenis-jenis pasar oligopoli :
  1. Pasar oligopoli murni (pure oligopoly)
Dimana barang yang diperdagangkan merupakan barang yang bersifat identik, misalnya praktek oligopoli pada produk air mineral dalam kemasan atau semen.

  1. Pasar oligopoli dengan pembedaan (differentiated oligopoly)
Dimana barang yang diperdagangkan dapat dibedakan, misalnya pasar sepeda motor di Indonesia yang dikuasai oleh beberapa merek terkenal seperti Honda, Yamaha dan Suzuki

Kelebihan pasar oligopoli :
  1. Adanya efisiensi dalam menjalankan kegiatan produksi
  2. Persaingan di antara perusahaan akan memberikan keuntungan bagi konsumen dalam hal harga dan kualitas barang
  3. Memberi kebebasan memilih bagi pembeli
  4. Mampu melakukan penelitian dan pengembangan produk
  5. Lebih memperhatikan kepuasan konsumen karena adanya persaingan penjual
  6. Adanya penerapan teknologi baru

Kelemahan pasar oligopoli :
  1. Menciptakan ketimpangan distribusi pendapatan
  2. Harga yang stabil dan terlalu tinggi dapat mendorong timbulnya inflasi
  3. Menyebabkan pemborosan biaya produksi apabila ada kerjasama antar oligopolis karena semangat bersaing kurang
  4. Dibutuhkan investasi dan modal yang besar untuk memasuki pasar, karena adanya skala ekonomis yang telah diciptakan perusahaan sehingga sulit bagi pesaing baru untuk masuk ke dalam pasar
  5. Apabila terdapat perusahaan yang memiliki hak paten atas sebuah produk, maka tidak memungkinkan bagi perusahaan lain untuk memproduksi barang sejenis
  6. Perusahaan yang telah memiliki pelanggan setia akan menyulitkan perusahaan lain untuk menyainginya
  7. Adanya hambatan jangka panjang seperti pemberian hak waralaba oleh pemerintah sehingga perusahaan lain tidak bisa memasuki pasar
  8. Adanya kemungkinan terjadinya kolusi antara perusahaan di pasar yang dapat membentuk monopoli  yang merugikan masyarakat

Dampak negatif oligopoli terhadap perekonomian:
  1. Keuntungan yang yang terlalu besar bagi produsen dalam jangka panjang
  2. Timbul inifisiensi produksi
  3. Eksploitasi terhadap konsumen dan karyawan perusahaan
  4. Harga tinggi yang relatif stabil (sulit turun) menunjang inflasi yang kronis
  5. Kebijakan pemerintah dalam mengatasi oligopoli
  6. Pemerintah mempermudah masuknya perusahaan baru untuk masuk kepasar untuk menciptakan persaingan
  7. Diberlakukannya undang-undang anti kerja sama antar produsen

Kebijakan pemerintah guna menghindari dampak negatif dari pasar oligopoli :
  1. Memberikan aturan kemudahan bagi perusahaan baru untuk masuk ke dalam pasar dan ikut menciptakan persaingan, seperti masuknya Petronas dan Shell
  2. Memberlakukan undang-undang anti kerjasama antar produsen, yaitu dengan diberlakukannya UU anti monopoli No. 5 Tahun 1999

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
Pasar persaingan sempurna adalah satu bentuk pasar dengan jumlah penjual dan pembeli yang sangat banyak dan produk yang dijual bersifat homogen. Harga terbentuk melalui mekanisme pasar dan hasil dari interaksi antara penawaran dan permintaan sehingga penjual dan pembeli di pasar ini tidak dapat memengaruhi harga dan hanya berperan sebagai penerima harga.

Barang dan jasa yang dijual di pasar ini bersifat homogen dan tidak dapat dibedakan. Semua produk terlihat identik. Pembeli tidak dapat membedakan apakah suatu barang berasal dari produsen A, produsen B, atau produsen C. Oleh karena itu, promosi dengan iklan tidak akan memberikan pengaruh terhadap penjualan produk.


Ciri-ciri pasar persaingan sempurna :
1. Perusahaan adalah price taker
Price taker atau pengambil harga artinya suatu perusahaan yang ada di dalam pasar tidak dapat menentukan atau mengubah harga pasar karena harga pasar ditentukan oleh interaksi antara keseluruhan pembeli dan keseluruhan penjual.

2.  Tiap perusahaan mudah keluar atau masuk
Perusahaan yang sudah dibilang rugi dapat dengan leluasa meninggalkan pasar tersebut. Sebaliknya, perusahaan yang masih ingin melakukan jual beli barang, dapat melanjutkan kegiatan transaksinya.

3. Menghasilkan barang homogen
Tidak terdapat perbedaan yang nyata diantara barang-barang yang dihasilkan suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Sehingga barang-barang ini tidak mudah dibeda-bedakan.

4. Pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai pasar
Pembeli atau konsumen mengetahui tingkat harga yang berlaku dan perubahan-perubahan atas harga produk yang ada di pasr. Dampaknya, para produsen tidak bisa menjual produknya dengan harga yang lebih tinggi dari harga pasar.


Kelebihan pasar persaingan sempurna :
1. Persaingan sempurna memaksimumkan efisiensi
a.   Efisiensi produktif
Apabila suatu industri mencapai keadaan tersebut maka tingkat produksinya dikatakan mencapai tingkat efisiensi produksi yang optimal, dan biaya produksi yang paling minimal.

b.   Efisiensi Alokatif
Alokasi sumber-sumber daya mencapai efisiensi yang maksimum apabila dipenuhi syarat berikut : harga setiap barang sama dengan biaya marjinal untuk memproduksi barang tersebut. Berarti untuk setiap kegiatan ekonomi, produksi harus terus dilakukan sehingga tercapai keadaan dimana harga = biaya marjinal. Dengan cara ini produksi berbagai macam barang dalam perekonomian akan memaksimumkan kesejahteraan masyarakat.

 2.   Kebebasan bertindak dan memilih
Didalam pasar yang bebas tidak seorang pun mempunyai kekuasaan dalam menentukan harga, jumlah produksi dan jenis barang yang diproduksikan.  Tidak seorang pun mempunyai kekuasan untuk menentukan corak pengalokasiannya. Selanjutnya dengan adanya kebebasaan untuk memproduksikan berbagai jenis barang maka masyarakat dapat mempunyai pilihan yang lebih banyak terhadap barang-barang dan jasa-jasa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhannya.


Kelemahan pasar persaingan sempurna :
1. Persaingan sempurna tidak mendorong inovasi
2. Persaingan sempurna adakalanya menimbulkan biaya sosial
3. Membatasi pilihan konsumen
4. Biaya dalam pasar persaingan sempurna mungkin lebih tinggi
5. Distribusi pendapatan tidak selalu rata

Sumber :

Tugas I , Teori Organisasi Umum 2
Jumat, 02 Maret 2012 by Septi Arnita in

SISTEM EKONOMI
Sistem Perekonomian adalah suatu aturan atau cara yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan segala sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu ataupun organisasi di negara tersebut guna mencapa tujuan perekonomian.

ELEMEN SISTEM EKONOMI
Adapun elemen-elemen yang terdapat dalam suatu Sistem Ekonomi, adalah sebagai berikut :
1.     Unit-unit ekonomi (rumah tangga, perusahaan, serikat buruh, instansi pemerintah dan lembaga lain yang berkaitan dengan perekonomian)
2.     Pelaku-pelaku ekonomi (konsumen, produsen, buruh, investor dan pejabat-pejabat yang terkait)
3.     Lingkungan Sumber Daya Alam (SDA), Sumber Daya Manusia (SMD), Sumber Daya Kapital (SDK) dan Sumber Daya Teknologi (SDT)

FUNGSI SISTEM EKONOMI
Sistem ekonomi berfungsi sebagai :
1.     Sarana pendorong untuk melakukan kegiatan produksi
2.     Metode untuk mengorganisasikan kegiatan individu
3.     Menciptakan mekanisme tertentu agar distribusi barang dan jasa terlaksana dengan baik

MACAM-MACAM SISTEM EKONOMI
Terdapat beberapa perbadaan antara satu sistem ekonomi dengan sistem yang lain, antara lain yaitu cara suatu sistem dalam mengatur faktor produksinya. Semua faktor produksi dapat dimiliki oleh seorang individu dalam beberapa sistem, namun dalam sistem lainnya semua faktor produksi di pegang oleh pemerintah.
Perbedaan lain yang membedakan suatu sistem ekonomi dengan yang lainnya yaitu cara sistem tersebut mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi hasil produksi yang dilakukan oleh pemerintah.
A.    Berdasarkan yang mengatur mekanismenya
1.     Sistem Ekonomi Tradisional
2.     Sistem Ekonomi Pasar (Liberal/Bebas)
3.     Sistem Ekonomi Komando (Terpusat)
4.     Sistem Ekonomi Campuran

B.     Berdasarkan yang mengatur kepemilikan aset
1.     Sistem Ekonomi Kapitalis
2.     Sistem Ekonomi Sosialis
3.     Sistem Ekonomi Komunisme
4.     Sistem Ekonomi Campuran

Berikut ini adalah penjelasan tentang Sistem Ekonomi yang telah disebutkan di atas
A.1 Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi tradisional merupakan sistem ekonomi yang hanya mengandalkan faktor alam dan tenaga kerja yang biasanya digunakan oleh masyarakat tradisional secara turun menurun.
Ciri-ciri sistem ekonomi tradisional, antara lain :
1.     Teknik produksi dipelajari secara turun menurun dan barsifat sederhana
2.     Modal yang digunakan  hanya sedikit
3.     Pertukaran dilakukan dengan sistem barter (barang dengan barang)
4.     Belum mengenal pembagian kerja
5.     Masih terikat dengan tradisi
6.     Tanah sebagai tumpuan kegiatan produksi dan sumber kemakmuran

Kelebihan dan kekurangan Sistem Ekonomi Tradisional
Kelebihan :
1.     Tidak terdapat persaingan yang tidak sehat
2.     Hubungan antar individu sangat erat
3.     Masyarakat merasa sangat aman, karena tidak ada beban berat yang harus ditanggung
4.     Tidak individualitis
Kekurangan :
1.     Teknologi yang digunakan masih sangat sederhana, sehingga produktivitas rendah
2.     Mutu barang hasil produksi  masih rendah


A.2 Sistem Ekonomi Pasar (Liberal/Bebas)
Sistem ekonomi pasar merupakan suatu sistem dimana seluruh kegiatan ekonomi seperti produksi, distribusi dan konsumsi diserahkan sepenuhnya kepada mekanisme pasar.
Ciri-ciri sistem ekonomi pasar, antara lain :
1.     Setiap orang bebas memiliki barang, termasuk barang modal
2.     Setiap orang bebas menggunakan barang dan jasa yang dimilikinya
3.     Aktivitas ekonomi ditujukan dengan tujuan memperoleh laba (keuntungan)
4.     Pemerintah tidak  melakukan intervensi dalam pasar
5.     Persaingan dilakukan secara bebas
6.     Peranan modal sangan penting

Kelebihan dan kekurangan Sistem Ekonomi Pasar
Kelebihan :
1.     Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi
2.     Setiap individu bebas memiliki sumber-sumber produksi
3.     Muncunya persaingan untuk maju
4.     Barang yang dihasilkan bermutu tinggi
5.     Efisiensi dan efektivitas tinggi karena setiap tindakan ekonomi didasarkan atas motif mencari laba (keuntungan)
Kekurangan :
1.     Sulitnya melakukan pemerataan pendapatan
2.     Cenderung terjadi eksploitasi kaum buruh oleh para pemilik modal
3.     Munculnya monopoli yang dapat merugikan masyarakat
4.     Sering terjadi gejolak dalam perekonomian


A.3 Sistem Ekonomi Komando (Terpusat)
Sistem ekonomi komando adalah sistem ekonomi dimana pengendalian perekonomian sangat dipengaruhi oleh pemerintah dan pemerintah sangat dominan dalam sistem ini. Pada sistem ini pemerintah yang menentukan barang dan jasa apa yang akan diproduksi, dengan metode yang bagaimana barang atau jasa tersebut diproduksi, serta untuk siapa barang dan jasa tersebut diproduksi.
Ciri-ciri sistem ekonomi komando, antara lain :
1.     Semua alat dan sumber-sumber daya dikuasai oleh pemerintah
2.     Hak milik perorangan tidak diakui
3.     Tidak ada individu atau kelompok yang dapat berusaha dengan bebas dalam kegiatan perekonomian
4.     Kebijakan perekonomian diatur sepenuhnya oleh pemerintah

Kelebihan dan kekurangan sistem ekonomi komando
Kelebihan :
1.     Pemerintah lebih mudah melakukan inflasi, pengangguran  dan masalah ekonomi lainnya
2.     Pasar barang  dalam negeri berjalan lancar
3.     Pemerintah dapat turut campur dalam hal pembentukan harga
4.     Relatif mudah melakukan distribusi pendapatan
5.     Jarang terjadi krisis ekonomi
Kekurangan :
1.     Mematikan inisiatif individu untuk maju
2.     Sering terjadi monopoli yang merugikan  masyarakat
3.     Masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam memilih sumber daya


A.4 Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran  merupakan gabungan antara sistem  ekonomi pasar dan sistem ekonomi komando (terpusat), dimana pemerintah dan pihak swasta saling berinteraksi dan bekerja sama  dalam memecahkan masalah ekonomi. Penerapan sistem ekonomi campuran akan mengurangi berbagai kelemahan dari sistem ekonomi pasar dan komando serta ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Ciri-ciri sistem ekonomi campuran :
1.     Merupakan gabungan dari sistem ekonomi pasar dan komando (terpusat)
2.     Barang modal dan sumber daya yang vital dikuasai oleh pemerintah
3.     Pemerintah dapat melakukan intervensi dengan membuat peraturan, menetapkan kebijakan fiskal, moneter dan membantu mengawasi kegiatan swasta
4.     Peran pemerintah dan sektor swasta berimbang
Kelebihan dan kekurangan sistem ekonomi campuran
Kelebihan :
1.     Kebebasan berusaha
2.     Hak individu berdasarkan sumber produksi walaupun ada batasan
3.     Lebih mementingkan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi
Kekurangan :
1.     Beban pemerintah lebih berat daripada beban pihak swasta
2.     Pihak swasta kurang memaksimalkan keuntungan


A.5 Sistem Ekonomi Kapitalis
Sistem ekonomi kapatalis adalah suatu sistem ekonomi yang memberikan kebebasan secara penuh untuk seseorang melaksanakan kegiatan perekonomian. Pemerintah dapat ikut campur atau tidak  sama sekali dalam sistem ini.
Ciri-ciri sistem ekonomi kapitalis :
1.     Pengakuan yang luas atas hak-hak pribadi
2.     Pemilikan alat-alat produksi di tangan individu
3.     Individu bebas memilih pekerjaan atau usaha yang baik menurutnya
4.     Perekonomian diatur oleh mekanisme pasar
5.     Pasar befungsi memberikan “signal” kepada produsen dan konsumen dalam bentuk harga-harga
6.     Campur tangan pemerintah diusahakan sekecil mungkin
7.     Motif yang menggerakan perekonomian mencara laba (keuntungan)

Kelebihan dan kekurangan sistem ekonomi kapitalis
Kelebihan :
1.     Lebih efisien dalam memanfaatkan sumber-sumber daya dan distribusi barang-barang
2.     Kreativitas masyarakat menjadi tinggi karena adanya kebebasan melakukan segala hal yang terbaik bagi dirinya
3.     Pengawasan politik  dan sosial minimal, karena tenaga, waktu dan  biaya yang diperlukan lebih kecil
Kekurangan :
1.     Tidak ada persaingan sempurna. Yang ada persaingan tidak sempurna dan persaingan monopolistik
2.     Sistem harga gagal mengalokasikan sumber-sumber secara efisien, karena ada faktor-faktor eksternalitas (tidak memperhitungkan yang menekan upah buruh dan lain-lain)

A.6 Sistem Ekonomi Sosialis
Sistem ekonomi sosialis merupakan suatu sistem ekonomi yang memberi kebebasan yang cukup besar untuk setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi tetapi  dengan campur tangan pemerintah. Pemerintah mengatur berbagai hal dalam ekonomi untuk menjamin kesejahteraan masyarakat.
Prinsip dasar sistem ekonomi sosialis :
1.     Pemilikan harta oleh negara
Seluruh bentuk produksi dan sumber pendapatan menjadi milik masyarakat secara keseluruhan. Hak individu untuk memiliki harta atau memanfaatkan produksi tidak diperbolehkan.
2.     Kesamaan ekonomi
Sistem ekonomi sosialis menyatakan bahwa hak-hak individu dalam suatu bidang ekonomi ditentukan oleh prinsip kesamaan. Setiap individu disediakan kebutuhan hidup menurut keperluan masing-masing
3.     Disiplin politik
Untuk mencapai tujuan di atas, keseluruhan negara diletakkan di bawah peraturan kaum buruh, yang mengambil alih semua aturan produksi dan distribusi. Kebebasan ekonomi serta kepemilikan harta dihapus. Aturan yang diperlakukan  sangat ketat untuk lebih mengefektifkan praktik sosialisme. Hal ini yang menunjukkan tanpa adanya upaya yang lebih ketat mengatur kehidupan rakyat, maka keberlangsungan sistem sosialis ini tidak akan berlaku ideal sebagaimana dicita-citakan oleh Marx, Lenin dan Stalin.

Ciri-ciri sistem ekonomi sosialis :
1.     Lebih mengutamakan kebersamaan
2.     Peran pemerintah aktif
3.     Sifat manusia ditentukan oleh pola produksi

Kelebihan dan kekurangan sistem  ekonomi sosialis
Kelebihan :
1.     Disediakannya kebutuhan pokok oleh pemerintah
2.     Kegiatan ekonomi didasarkan perencanaan negara
3.     Produksi dikekola negara
Kekurangan :
1.     Sulit melakukan transaksi
2.     Membatasi kebebasan
3.     Mengabaikan pendidikan moral

A.7 Sistem Ekonomi Komunisme
Sistem Ekonomi Komunisme yaitu suatu sistem dimana pemerintah diwajibkan untuk memiliki serta menggunakan seluruh faktor produksi. Namun faktor-faktor produksi yang dimiliki pemerintah bersifat sementara. Faktor-faktor produksi tersebut akan diberikan kepada para buruh saat perekonomian masyarakat dianggap telah matang. (Karl Marx)
Sedangkan dalam pengertian lain, sistem ekonomi komunisme adalah sistem dimana pemerintah memegang peran untuk mengatur segala sumber-sumber kegiatan perekonomian. Seorang individu tidak diperbolehkan memiliki kekayaan pribadi, yang dampaknya, nasib seseorang dapat ditentukan oleh pemerintah. Sistem ini bertujuan agar tercapainya pemerataan ekonomi dan kebersamaan.

Beberapa contoh negara yang menggunakan sistem ekonomi komunisme, antara lain :
-     Uni Soviet  dan banyak negara Eropa Timur (menggunakan sistem komunisme hingga akhir abad ke-20)
-     Kuba
-     Korea Utara
-     Vietnam
-     RRC
Dari beberapa negara di atas, negara-negara tersebut tidak sepenuhnya memegang kendali atas faktor produksi. Seperti RRC, yang mulai melonggarkan peraturan dam memperbolehkan perusahaan swasta mengontrol faktor produksinya sendiri.
Sistem ini ditinggalkan oleh banyak negara dikarenakan  tujuan sistem itu sendiri belum tercapai ke tahap yang lebih maju lagi.


PERMINTAAN DAN PENAWARAN


TEORI PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Dalam ilmu ekonomi, permintaan (demand) dan penawaran (supply) adalah penggambaran atau peramalan atas hubungan-hubungan yang terjadi di pasar, antara para calon pemebeli dan penjual dari suatu barang. Dalam kegiatan transaksi, permintaan dan penawaran akan bertemu pada suatu titik dalam satuan harga dan kuantitas (jumlah barang). Setiap transaksi perdagangan pasti ada permintaan, penawaran, harga dan kuantitas yang saling mempengaruhi satu sama lain.

PENGERTIAN PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Permintaan (demand) adalah suatu proses meminta atau membeli sejumlah barang dengan suatu harga dan kurun waktu tertentu. Sedangkan penawaran (supply) adalah proses menawarkan atau menjual sejumlah barang dengan suatu harga dan kuraun  waktu tertentu.

HUKUM-HUKUM PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Dalam proses jual beli tentu akan ada permintaan dari konsumen, dan penawaran dari penjual. Proses ini bertujuan agar semua pihak dapat memaksimalkan keuntungan dari harga yang telah disepakati bersama.

Jika semua asumsi di abaikan (ceteris paribus) , maka : “Jika harga semakin murah maka permintaan atau pembeli akan semakin banyak dan sebaliknya. Jika harga semakin rendah atau murah maka penawaran akan semakin sedikit dan sebaliknya”.

Untuk itu, apabila harga yang ditawarkan terlalu tinggi, maka pembeli akan membeli barang dalam jumlah sedikit karena faktor keterbatasan materi. Bila dilihat dari sisi penjual, maka seorang penjual akan menjual atau menawarkan barangnya dengan harga yang tinggi agar mendapatkan keuntungan yang besar. Bila hal ini diterapkan, maka si calon pembeli akan mencari barang lain yang harganya lebih rendah.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PERMINTAAN DAN PENAWARAN

A.  FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PERMINTAAN
1.     Perilaku konsumen / selera konsumen
Seorang konsumen akan membeli suatu barang yang sedang marak / ramai dibicarakan oleh orang disekitarnya. Dengan hal ini, barang tersebut akan banyak dicari oleh konsumen. Namun sebaliknya, jika suatu barang  susah tidak update (kuno) maka barang tersebut kan diabaikan atau jarang dicari oleh konsumen.

2.     Ketersediaan dan harga barang sejenis pengganti dan pelengkap
Permintaan terhadap beberapa barang yang digunakan untuk membuat barang baru akan turun apabila barang  yang akan dibuat itu tidak ada di pasaran ataupun mahal harganya.

3.     Pendapatan / penghasilan konsumen
Penghasilan konsumen yang berbeda akan mempengaruhi permintaan. Konsumen dengan gaji yang besar, akan  dapat membeli barang  sesuai dengan keinginannya. Sebaliknya, jika penghasilan konsumen sedikit, maka permintaan barang akan sedikit pula.

4.     Perkiraan harga di masa depan
Suatu barang yang diramalkan akan naik harganya di masa yang akan datang akan mengakibatkan perilaku ingin membeli barang tersebut di waktu harganya masih rendah ataupun akan menimbulkan perilaku menimbun barang tersebut.

5.     Banyaknya / intensitas kebutuhan konsumen
Permintaan suatu barang akan meningkat bila terdapat suatu kejadian dan waktu tertentu. Seperti saat menjeleng Idul Fitri, permintaan atas ketupat akan  sangat tinggi dibandingkan hari lainnya.


B.   FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENAWARAN
1.     Biaya produksi dan teknologi yang digunakan
Jika biaya pembuatan / prosuksi suatu barang sangat tinggi maka produsen akan membuat barang dengan mengurangi bahan bakunya atau dengan membuat barang yang sedikit dengan harga jual yang mahal. Sedangkan teknologi berpengaruh, jika teknologi yang digunakan semakin canggih maka harga barang akan  menurun.

2.     Tujuan perusahaan
Perusahaan yang bertujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya (profit oriented) akan menjual produknya dengan marjin keuntungan yang besar sehingga harga jual jadi tinggi. Jika perusahaan ingin produknya laris dan menguasai pasar maka perusahaan menetapkan harga yang rendah dengan tingkat keuntungan yang rendah sehingga harga jual akan rendah untuk menarik minat konsumen.

3.     Pajak
Pajak yang naik akan menyebabkan harga jual jadi lebih tinggi sehingga perusahan menawarkan lebih sedikit produk akibat permintaan konsumen yang turun.

4.     Ketersediaan dan harga barang pengganti/pelengkap
Jika ada produk pesaing sejenis di pasar dengan harga yang murah maka konsumen akan ada yang beralih ke produk yang lebih murah sehingga terjadi penurunan permintaan, akhirnya penawaran pun dikurangi.

5.     Prediksi / perkiraan harga di masa depan
Ketika harga jual akan naik di masa mendatang perusahaan akan mempersiapkan diri dengan memperbanyak output produksi dengan harapan bisa menawarkan/menjual lebih banyak ketika harga naik akibat berbagai faktor.

Sumber :