Tugas II , Teori Organisasi Umum 2
Kamis, 29 Maret 2012 by Septi Arnita in


PRODUKSI

PEGERTIAN PRODUKSI
Produksi adalah suatu kegiatan menciptakan, menghasilkan atau menambah fungsi, bentuk, waktu dan tempat atas barang dan jasa yang dibuat dari bahan-bahan faktor produksi dengan tujuan untuk dijual sehingga dapat bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan manusia.

GOLONGAN PRODUKSI :
1.      Sifat produk
2.      Tipe proses produksi (jangka waktu produksi)
3.      Berdasarkan manfaat yang diciptakan
4.      Teknik (sifat proses produksi)

Berikut penjelasan tentang empat golongan produksi :
1.    Sifat Produk
Sifat produk dapat dikatakan ciri khas dari suatu produk hasil produksi. Sifat produk ini lah yang membedakan antara produk satu dengan yang lainnya. Dalam proses produksi, sifat produk dibedakan menjadi 2 yakni sifat khusus dari konsumsi pemberi (spesifik) ataupun sifat produk yang didasarkan pada keputusan perusahaan (standar).
a.     Produk Spesifik
Produk spesifik adalah produk yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang  diinginkan oleh konsumen sedangkan jumlahnya terbatas. Untuk itu, konsumen harus memesan terlebih dahulu kepada produsen barang tersebut, sehingga proses produksi yang dilakukan adalah proses produksi pesanan. Contoh : Meubel, pakaian, dan lain sebagainya.

b.     Produk Standar
Produk standar adalah produk yang dihasilkan sesuai dengan ketetapan perusahaan. Biasanya produk yang dihasilkan berjumlah banyak, dengan kualitas dan kuantitas yang sama dengan tujuan sebagai persediaan ataupun dikirim ke distibutor. Contoh : Barang elektronik, makanan ringan dan lain sebagainya.

2.    Tipe proses produksi (jangka waktu produksi)
a.     Tipe proses produksi terus-menerus (Continous Process)
Adalah tipe proses produksi yang akan membutuhkan waktu yang lama untuk mempersiapkan peralatan serta bahan yang diperlukan untuk memproduksi suatu produk. Biasanya proses produksi ini dilakukan pada perusahaan yang hanya memiliki satu shift produksi namun dapat menghasilkan produk dalam skala yang besar dengan jenis dan pola yang sama. Contoh : Mobil, semen, tekstil dan lain sebagainya.

b.     Tipe proses produksi terputus-putus (intermintent)
Adalah proses produksi yang sering terhenti karena adanya tahap-tahap produksi yang memiliki pola urutan yang berbeda-beda. Hal ini dimaksudkan agar produk yang dihasilkan sesuai dengan keinginan konsumen. Proses produksi ini biasanya digunakan oleh perusahaan yang memproduksi produknya berdasarkan pesanan konsumen. Misal : Meubel, pakaian dan sebagainya.

c.     Tipe proses produksi campuran
Proses produksi ini merupakan penggabungan dari proses produksi terus-menerus dan terputus-putus. Penggabungan ini digunakan berdasarkan kenyataan bahwa setiap perusahaan berusaha untuk memanfaatkan kapasitas secara penuh.

3.    Berdasarkan manfaat yang diciptakan
Proses produksi dapat dilakukan sesuai dengan manfaat  yang  diciptakan. Berdasarkan hal tersebut, manfaat produksi dibedakan menjadi sebagai berikut :
a. Manfaat dasar (primary utility)
Terjadi jika kegiatan yang dilakukan suatu perusahaan merupakan kegiatan yang bergerak dalam bidang pengambilan dan penyediaan barang-barang dari alam. Contoh : Perusahaan tambang , perikanan dan lain sebagainya.

b. Manfaat bentuk (form utility)
Proses produksi ini terjadi setelah proses produksi manfaat dasar selesai dilakukan , kemudian dilanjutkan dengan proses produksi yang berguna menciptakan manfaat yang lebih baik lagi. Contoh : Meubel (dari produksi kayu, diproduksi lagi benjadi bentuk berbagai macam meubel)

c. Manfaat waktu (time utility)
Merupakan proses produksi yang biasanya berhubungan dengan kenaikan harga barang di masa yang akan  datang. Misalnya suatu produk disimpan dalam gudang maka persediaan produk tersebut di pasaran akan semakin berkurang. Kemudian, saat produk tersebut menjadi langka dan permintaan meningkat, maka harga produkpun akan menjadi tinggi.

d. Manfaat tempat (place utility)
Biasanya terjadi pada perusahaan transportasi dimana, jika produk (ketera api, bus, pesawat dan lain-lain) dipindahkan ke suatu tempat seperti stasiun, bandar udara maka manfaat produk tersebut akan bertambah. Contoh : Hasil pertanian diangkut ke kota

4.    Teknik (sifat proses produksi)
Tekik yang digunakan dalam proses produksi dapat mempengaruhi jenis atau bentuk suatu produk. Berdasarkan hal tersebut, maka teknik Produksi dibedakan menjadi :
a.  Proses ekstraktif
Adalah proses produksi yang dilakukan dengan mengambil langsung dari alam. Contoh : Proses penambangan, perikanan dan lain sebagainya.

b.  Proses analitis
Adalah proses yang dilakukan untuk menguraikan atau memisahkan suatu bahan mentah menjadi beberapa macam bentuk yang menyerupai jenis aslinya. Contoh : Pertamina

c.  Proses fabrikasi
Adalah proses yang prinsipnya sama seperti proses analitis, namun yang membedakan adalah dalam penggunaan alat seperti mesin. Produk yang dihasilkan dalam proses ini tidak harus sejenis dengan aslinya. Contoh : Pakaian, sepatu dan lain sebagainya

d.  Proses sintetis
Adalah proses pengkombinasian beberapa bahan (persenyawaan zat) menjadi suatu bentuk produk. Contoh : perusahaan kimia, obat-obatan, gelas dan lain sebagainya

e.  Proses assembling
Adalah proses merangkai beberapa produk jadi atau setengah jadi menjadi produk yang baru tanpa merubah fisik susunan kimiawinya. Contoh : Perusahaan karoseri mobil, perusahaan alat listrik dan lain sebagainya


FUNGSI PRODUKSI
Konsep fungsi produksi berkaitan dengan hubungan fisik antara input (masukan) dengan output (keluaran) yang dapat dihasilkan. Hubungan ini dapat dirumuskan secara matematis sebagai berikut :
Q = f(X1, X2, X3,...Xn)

Dimana          Q = tingkat produksi atau output
X1, X2, X3,...Xn  = kombinasi input yang digunakan

Atau

Q = f( C, L, R, T)

Dimana Q = output             C = Capital                L = Labour
R = Natural Resources                                   T = Technology


Fungsi produksi ini membatasi pencatatan profit maksimum karena keterbatasan teknologi dan pasar di mana ini akan mempengaruhi ongkos produksi, output yang dihasilkan dan harga jual output.

Untuk menjelaskan fusi produksi di ats, maka akan berlaku “The Law Of Diminishing Returns” yang menyatakan bahwa, ‘apabila suatu input ditambahkan dan input-input lain tetap, maka tambahan output dari setiap tambahan satu unit input  yang ditambahkan mula-mula menaik, tapi pada suatu tingkat tertentu akan menurun jika input tersebut terus ditambahkan’. Berdasarkan asumsi di atas, hukum “The Law Of Diminishing Returns memiliki 3 (tiga) tingkat produksi, antara lain :
1. Tahap I : Produksi terus bertambah dengan cepat
2. Tahap II : Pertambahan prduksi total semakin lama semakin kecil
3. Tahap III : pertambahan produksi total semakin  berkurang


JENIS-JENIS PASAR

PASAR MONOPOLI
Pasar Monopoli berasal dari bahasa Yunani, yaitu monos yang berarti satu dan polein yang berarti menjual. Pasar monopoli terbentuk akibat adanya praktek monopoli (pemusatan kekuatan ekonomi oleh satu pelaku usaha/penjual) sehingga kegiatan produksi barang atau jasa  dikuasai olehnya dan berakibat pada persaingan usaha yang tidak sehat dan dapat merugikan kepentingan umum. Jadi dapat diartikan bahwa pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar.

Harga-harga produk pada pasar monopoli ditentukan oleh seorang penjual atau biasa disebut monopolis. Harga produk dapat dinaikan atau dikurangi oleh seorang monopolis dengan cara menentukan jumlah produk yang akan diproduksi. Semakin sedikit produk, maka semakin mahal harganya. Dan semakin banyak jumlah produk yang diproduksi, maka semakin murah harganya. Hal ini mungkin saja membuat para pembeli menunda untuk membeli produk tersebut atau mencari produk pengganti atau bahkan mencari produk tersebut di pasar gelap.

Walaupun di pasar monopoli penjual tidak memiliki saingan, belum tentu ia dapat memperoleh keuntungan yang besar, hal ini mungkin saja terjadi bila biaya produksi berada di atas harga pasar. Sehingga kurva permintaan yang ada di monopoli sama dengan kurva permintaan pasar. Di mana pada kurva permintaan pasar, kurva penerimaan rata-rata (AR) dan kurva penerimaan marginal (MR) dapat ditentukan. Bagi perusahaan monopolis, kurva penerimaan marginal (MR) lebih rendah dari harga, karena penjual harus menurunkan harga dengan tujuan barangnya dapat terjual.

Pada saat sekarang perusahaan yang seratus persen bersifat monopoli jarang ditemui, mungkin hanya beberapa komoditi jasa seperti telepon, gas, air dan listrik yang benar-benar dikuasai oleh penjual tunggal (di Indonesia dipegang oleh perusahaan pemerintah). Tetapi merekapun harus menghadapi persaingan dari industri lain, dan untuk jangka panjang tidak ada perusahaan yang benar-benar bebas dari serangan pesaing, artinya kemungkinan pasar monopoli tidak akan ada lagi.

Ciri dan Sifat
1.  Hanya seorang penjual yang menguasai pasar dengan jumlah pembeli yang sangat banyak.
2.  Tidak terdapatnya barang pengganti yang mirip atau memiliki persamaan dengan produk monopolis (close substitute)
3.  Adanya hambatan besar untuk masuk ke dalam pasar
4. Penjual tunggal tidak dipengaruhi dan tidak memengaruhi harga serta output dari produk-produk lain yang dijual dalam perekonomian.
5. Promosi iklan kurang diperlukan
6. Produsen memiliki kekuatan menetukan harga

Penyebab terjadinya pasar monopoli, antara lain :
1. Ditetapkannya undang-undang
Atas pertimbangan pemerintah, maka pemerintah dapat memberikan hak pada suatu perusahaan untuk memproduksi barang atau jasa. Dengan pembinaan mutu dan spesifikasi yang tidak dimiliki oleh perusahaan lain, maka lama kelamaan akan timbul keperccayaan pada masyarakat untuk selalu menggunakan produk atau jasa dari perusahaan tersebut. Contoh : PT Pos dan Giro, PT PLN dan lain-lain.

2. Adanya hasil cipta atau karya seseorang yang diberikan hak ciptanya kepada suatu perusahaan untuk diproduksi.

3. Adanya sumber daya alam. Perbedaan sumber daya alam pada masing-masing daerah menyebabkan suatu produk hanya akan dikuasai oleh suatu daerah tertentu. Contoh : timah dari pulau bangka.

4. Adanya modal yang besar

Kebijakan pemerintah untuk mencegah kergian-kerugian yang disebabkan pelaku monopoli :
1. Mencegah munculnya monopoli dengan undang-undang
2.Pemerintah mendirikan perusahaan tandingan yang mampu menyaingi monopolis
3. Membuka impor untuk barang yang diproduksi oleh monopolis
4. Campur tangan pemerintah dalam menentukan harga.

Kelebihan pasar monopoli :
1. Karena hanya ada penjual tunggal, maka keuntungan yang maksimal dapat  diperoleh
2. Adanya peraturan pemerintah, membuat penjual tidak bisa menentukan harga semena-mena
3. Untuk produk yang menguasai hajat hidup orang biasanya diatur pemerintah

Kelemahan pasar monopoli :
1. Ketidakadilan
Keuntungan terpusat pada satu perusahaan saja, karena tidak ada perusahaan lain yang memperoleh keuntungan dari usaha tersebut
2. Volume produksi ditentukan oleh monopolis
3. Terjadi eksploitasi oleh monopolis terhadap konsumen dan pemilik faktor-faktor produksi terutama saat terjadi peningkatan permintaan.
4.Tidak ada pilihan lain untuk membeli barang karena barang yang  diperjualbelikan hanya satu macam
5. Timbulnya ketidakstabilan harga.
6.Kepentingan umum banyak diabaikan, sebab orientasi usahanya hanya didasarkan atas untung rugi saja


PASAR OLIGOPOLI
Pasar Oligopoli merupakan suatu bentuk pasar yang di dalamnya terdapat beberapa perusahaan yang menawarkan satu jenis barang. Jumlah perusahaan yang menguasai pasar biasanya lebih dari dua namun tidak lebih dari sepuluh.

Setiap perusahaan yang ada di pasar oligopoli adalah bagian dalam permainan pasar, dimana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung pada usaha mereka dalam menjauhkan konsumen dari pesaing mereka agar membeli baranga atau jasa yang mereka jual. Beberapa cara yang dapat ditempuh untuk menarik perhatian konsumen antara lain dengan usaha promosi, iklan, pengenalan produk, perubahan harga dan lain sebagainya.

Praktek oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk kedalam pasar, dan juga perusahaan-perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk menikmati laba normal di bawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga jual terbatas, sehingga menyebabkan kompetisi harga di antara pelaku usaha yang melakukan praktik oligopoli menjadi tidak ada.

Contoh pasar oligopoli :
Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada industri-industri yang memiliki capital intensive yang tinggi, seperti, industri semen, industri air minum, industri mobil, dan industri kertas, layanan operator seluler.

1.  Pasar semen di Indonesia dapat digolongkan ke dalam pasar oligopoli, hal ini dikarenakan produksi semen di Indonesia hanya dikuasai oleh beberapa perusahaan saja, diantaranya adalah Semen Cibinong, Indocement, Holcim, Semen Padang dan Semen Gresik

2.  Masuknya Petronas dan Shell membuat praktek monopoli penjualan BBM di Indonesia berakhir. Pertamina kini memiliki pesaing, untuk mempertahankan pasarnya Pertamina harus dapat meningkatkan daya saing dengan melakukan inovasi, efiensi dan efektivitas dalam kegiatan usahanya.


Ciri-ciri pasar oligopoli :
  1. Terdapat banyak pembeli di pasar
  2. Hanya terdapat beberapa penjual dalam pasar
  3. Produk yang dijual bisa bersifat identik, namun bisa pula berbeda dengan kualitas standar yang telah ditentukan
  4. Adanya hambatan untuk memasuki pasar bagi pesaing baru
  5. Adanya saling ketergantungan antar perusahaan (produsen)
  6. Penggunaan iklan sangat intensif
  7. Terdapat satu market leader (pemimpin pasar)
  8. Harga jual tidak mudah berubah

Jenis-jenis pasar oligopoli :
  1. Pasar oligopoli murni (pure oligopoly)
Dimana barang yang diperdagangkan merupakan barang yang bersifat identik, misalnya praktek oligopoli pada produk air mineral dalam kemasan atau semen.

  1. Pasar oligopoli dengan pembedaan (differentiated oligopoly)
Dimana barang yang diperdagangkan dapat dibedakan, misalnya pasar sepeda motor di Indonesia yang dikuasai oleh beberapa merek terkenal seperti Honda, Yamaha dan Suzuki

Kelebihan pasar oligopoli :
  1. Adanya efisiensi dalam menjalankan kegiatan produksi
  2. Persaingan di antara perusahaan akan memberikan keuntungan bagi konsumen dalam hal harga dan kualitas barang
  3. Memberi kebebasan memilih bagi pembeli
  4. Mampu melakukan penelitian dan pengembangan produk
  5. Lebih memperhatikan kepuasan konsumen karena adanya persaingan penjual
  6. Adanya penerapan teknologi baru

Kelemahan pasar oligopoli :
  1. Menciptakan ketimpangan distribusi pendapatan
  2. Harga yang stabil dan terlalu tinggi dapat mendorong timbulnya inflasi
  3. Menyebabkan pemborosan biaya produksi apabila ada kerjasama antar oligopolis karena semangat bersaing kurang
  4. Dibutuhkan investasi dan modal yang besar untuk memasuki pasar, karena adanya skala ekonomis yang telah diciptakan perusahaan sehingga sulit bagi pesaing baru untuk masuk ke dalam pasar
  5. Apabila terdapat perusahaan yang memiliki hak paten atas sebuah produk, maka tidak memungkinkan bagi perusahaan lain untuk memproduksi barang sejenis
  6. Perusahaan yang telah memiliki pelanggan setia akan menyulitkan perusahaan lain untuk menyainginya
  7. Adanya hambatan jangka panjang seperti pemberian hak waralaba oleh pemerintah sehingga perusahaan lain tidak bisa memasuki pasar
  8. Adanya kemungkinan terjadinya kolusi antara perusahaan di pasar yang dapat membentuk monopoli  yang merugikan masyarakat

Dampak negatif oligopoli terhadap perekonomian:
  1. Keuntungan yang yang terlalu besar bagi produsen dalam jangka panjang
  2. Timbul inifisiensi produksi
  3. Eksploitasi terhadap konsumen dan karyawan perusahaan
  4. Harga tinggi yang relatif stabil (sulit turun) menunjang inflasi yang kronis
  5. Kebijakan pemerintah dalam mengatasi oligopoli
  6. Pemerintah mempermudah masuknya perusahaan baru untuk masuk kepasar untuk menciptakan persaingan
  7. Diberlakukannya undang-undang anti kerja sama antar produsen

Kebijakan pemerintah guna menghindari dampak negatif dari pasar oligopoli :
  1. Memberikan aturan kemudahan bagi perusahaan baru untuk masuk ke dalam pasar dan ikut menciptakan persaingan, seperti masuknya Petronas dan Shell
  2. Memberlakukan undang-undang anti kerjasama antar produsen, yaitu dengan diberlakukannya UU anti monopoli No. 5 Tahun 1999

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
Pasar persaingan sempurna adalah satu bentuk pasar dengan jumlah penjual dan pembeli yang sangat banyak dan produk yang dijual bersifat homogen. Harga terbentuk melalui mekanisme pasar dan hasil dari interaksi antara penawaran dan permintaan sehingga penjual dan pembeli di pasar ini tidak dapat memengaruhi harga dan hanya berperan sebagai penerima harga.

Barang dan jasa yang dijual di pasar ini bersifat homogen dan tidak dapat dibedakan. Semua produk terlihat identik. Pembeli tidak dapat membedakan apakah suatu barang berasal dari produsen A, produsen B, atau produsen C. Oleh karena itu, promosi dengan iklan tidak akan memberikan pengaruh terhadap penjualan produk.


Ciri-ciri pasar persaingan sempurna :
1. Perusahaan adalah price taker
Price taker atau pengambil harga artinya suatu perusahaan yang ada di dalam pasar tidak dapat menentukan atau mengubah harga pasar karena harga pasar ditentukan oleh interaksi antara keseluruhan pembeli dan keseluruhan penjual.

2.  Tiap perusahaan mudah keluar atau masuk
Perusahaan yang sudah dibilang rugi dapat dengan leluasa meninggalkan pasar tersebut. Sebaliknya, perusahaan yang masih ingin melakukan jual beli barang, dapat melanjutkan kegiatan transaksinya.

3. Menghasilkan barang homogen
Tidak terdapat perbedaan yang nyata diantara barang-barang yang dihasilkan suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Sehingga barang-barang ini tidak mudah dibeda-bedakan.

4. Pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai pasar
Pembeli atau konsumen mengetahui tingkat harga yang berlaku dan perubahan-perubahan atas harga produk yang ada di pasr. Dampaknya, para produsen tidak bisa menjual produknya dengan harga yang lebih tinggi dari harga pasar.


Kelebihan pasar persaingan sempurna :
1. Persaingan sempurna memaksimumkan efisiensi
a.   Efisiensi produktif
Apabila suatu industri mencapai keadaan tersebut maka tingkat produksinya dikatakan mencapai tingkat efisiensi produksi yang optimal, dan biaya produksi yang paling minimal.

b.   Efisiensi Alokatif
Alokasi sumber-sumber daya mencapai efisiensi yang maksimum apabila dipenuhi syarat berikut : harga setiap barang sama dengan biaya marjinal untuk memproduksi barang tersebut. Berarti untuk setiap kegiatan ekonomi, produksi harus terus dilakukan sehingga tercapai keadaan dimana harga = biaya marjinal. Dengan cara ini produksi berbagai macam barang dalam perekonomian akan memaksimumkan kesejahteraan masyarakat.

 2.   Kebebasan bertindak dan memilih
Didalam pasar yang bebas tidak seorang pun mempunyai kekuasaan dalam menentukan harga, jumlah produksi dan jenis barang yang diproduksikan.  Tidak seorang pun mempunyai kekuasan untuk menentukan corak pengalokasiannya. Selanjutnya dengan adanya kebebasaan untuk memproduksikan berbagai jenis barang maka masyarakat dapat mempunyai pilihan yang lebih banyak terhadap barang-barang dan jasa-jasa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhannya.


Kelemahan pasar persaingan sempurna :
1. Persaingan sempurna tidak mendorong inovasi
2. Persaingan sempurna adakalanya menimbulkan biaya sosial
3. Membatasi pilihan konsumen
4. Biaya dalam pasar persaingan sempurna mungkin lebih tinggi
5. Distribusi pendapatan tidak selalu rata

Sumber :

Posting Komentar