Tugas III IBD
Rabu, 13 April 2011 by Septi Arnita in

POLA PACARAN SEHAT
Apabila berbica tentang remaja, maka erat hubungannya dengan masa puber. Masa puber tersebut ditandai dengan berkembangnya tanda seksual primer maupun sekunder. Pada masa ini, para remaja tentunya akan selalu dekat dengan kata “pacaran”. Pacaran disini bisa diartikan sebagai hubungan dekat antar lawan jenis. Selain kedekatan yang terlihat, maka akan terdapat pula rasa tertarik, rasa suka ataupun rasa sayang didalam pacaran tersebut.

Belakangan ini, pergaulan dikalangan remaja sangatlah sulit untuk dikendalikan. Sering terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dalam pergaulan tersebut. Untuk itu, di bawah ini terdapat beberapa tips pacaran sehat, antara lain :
1.       Beraktivitas yang positif
Tidak ada salahnya untuk melakukan kegiatan positif bersama dengan pasangan. Diantaranya belajar bersama, olahraga pagi, dan lain sebagainnya. Kegiatan positif ini akan menghindarkan kita dari kegiatan-kegiatan yang membuang-buang waktu atau bahkan perbuatan negatif sekalipun.

2.       Hindari tempat sepi
Alangkah baiknya apabila dalam berpacaran, selalu dibiasakan untuk terbuka terhadap orang tua. Hal ini tentunya akan jauh lebih baik. Untuk sebagian anak remaja yang terbuka terhadap orang tuanya, mereka tidak akan sungkan untuk mengajak pasangannya untuk berkunjung ke rumah. Hal ini sangatlah baik, disamping aman dari segala resiko yang ada, orang tua pun bisa mengawasi kegiatan sang anak dengan pasangannya. Selain itu, orang tua juga dapat menilai baik buruknya pasangan dari sang anak dan mengambil tindakan atas penilaian tersebut agar sang anak tidak terjerumus kedalam hal-hal yang tidak baik.

3.       "Say No to Free Sex!"
Khususnya untuk remaja perempuan, hal ini sangatlah penting. Apabila pasangan sudah melakukan kegiatan yang melampaui batas , tidak ada salahnya kita memperingatkan ia dengan berbagai cara. Jangan takut untuk kehilangan pasangan karena tentunya dengan kegiatan tidak baik yang ia lakukan terhadap kita, maka kita dapat mengambil kesimpulan bahwa ia bukanlah pasangan yang baik untuk kita.

Kritik saran :
Untuk para remaja, jangan takut untuk kehilangan pasangan apabila ia sudah melampaui batas sebagai pasangan. Pacaran bukan berarti melakukan segala kegiatan hanya berdua dan di tempat yang sepi. Pacaran yang sehat adalah pacaran yang terbuka terhadap orang disekitar, terutama orang tua. Pada zaman sekarang, banyak remana yang melampaui batas saat berpacaran sehingga melakukan sex bebas. Hal ini tentunya dapat merugikan diri sendiri dan mencoreng naba baik keluarga serta merusak masa depan. Untuk itu, bagi para remaja terbukalah kepada orang tua mengenai pasangan, agar orang tua dapat mengawasi segala kegiatan yang dilakukan oleh anda dan pasangan.
Sumber :

Tugas III IBD
by Septi Arnita in

CINTA KASIH



Cinta merupakan rasa tertarik yang mendalam terhadap sesuatu yang disukai atau ketertarikan terhadap satu pribadi. Dalam arti lain, cinta merupakan kasih sayang yang begitu tulus terhadap suatu objek tertentu. Rasa cinta itu akan mengorbankan tenaga, waktu, serta perasaan untuk dapat melihat objek yang dicintainya. Selain itu, cinta akan memberikan empati, perhatian, pengertian serta kesetiaan terhadap apa yang dia cintai.

Ungkapan cinta mungkin digunakan untuk meluapkan perasaan seperti berikut:
§  Perasaan terhadap keluarga
§  Perasaan terhadap teman-teman, atau philia
§  Perasaan yang romantis atau juga disebut asmara
§  Perasaan yang hanya merupakan kemahuan, keinginan hawa nafsu atau cinta eros
§  Perasaan sesama atau juga disebut kasih sayang atau agape
§  Perasaan tentang atau terhadap dirinya sendiri, yang disebut narsisisme
§  Perasaan terhadap sebuah konsep tertentu
§  Perasaan terhadap negaranya atau patriotisme
§  Perasaan terhadap bangsa atau nasionalisme

Kasih sayang merupakan luapan emosi jiwa terhadap sesuatu yang disebabkan oleh faktor eksternal dari objek yang menjadi sasarannya. Apabila respon objek terhadap si pemberi kasih sayang itu baik, maka rasa yang ia rasakan juga akan semakin baik, dan begitu pula sebaliknya.

Jadi, cinta kasih merupakan suatu kesatuan perasaan yang menyatukan antara manusia dengan objek yang dicintainya. Perasaan itu sendiri akan berkembang sesuai dengan tahapan yang ada.  Hasil dari cinta kasih itu sendiri yaitu kenyamanan dalam hidup, rasa damai serta tentram. Cinta kasih juga dapat memberikan kebahagiaan bagi mereka yang merasakannya, dengan syarat, cinta kasih itu tulus dari hati dan tanpa ada paksaan dari faktor lain.

CINTA KASIH KEPADA ORANG TUA
Cinta kasih terhadap orang tua, tidak harus diungkapkan melalui lisan, melainkan dari tingkah laku serta perbuatan. Sebagai anak, tentunya kita ingin membahagiakan orang tua. Hal ini dapat dilakukan dengan cara patuh terhadap segala perintah orang tua, serta menjauhi segala larangannya. Rasa cinta kasih yang tulus akan mengantarkan kita pada kemudahan dalam mendapatkan ridho dari orang tua. Ridho orang tua itu sendiri akan mengantarkan kita dalam jalan lurus untuk mencapai segala tujuan yang kita ingin wujudkan. Cinta kasih terhadap orang tua tentunya tidak akan pernah putus. Orang tua akan senantiasa mencintai anaknya dan begitu pula sebaliknya.

Kritik dan saran :
Sebagai kaum muda, biasanya cinta kasih sering diartikan berlebihan. Kaum muda biasanya lebih cinta terhadap pasangan dibanding dengan objek berharga lain disekitarnya. Hal ini sangatlah tidak baik karena pada hakikatnya, segala yang berlebihakn menghasilkan sesuatu yang tidak baik. Selain itu, cinta kasih pada orang tua juga tidak harus diungkapkan dengan kata-kata. Kita sebagai kaum muda, sering kali tidak memahami serta mengerti maksud dari segala perintah orang tua yang sebenarnya memiliki tujuan yang baik untuk kita sendiri. Untuk itu, hubungan antara orang tua dengan anak sangatlah perlu untuk dieratkan dengan cara memupuk serta memelihara cinta kasih yang ada agar tercipta hubungan yang harmonis.

Sumber :