Penulisan 3 Pengantar Telematika
Minggu, 29 September 2013 by Septi Arnita in

Sumber :

Nama : Septi Arnita
NPM : 1611050
Kelas : 4KA24

Macam-Macam Layanan Telematika

1.       Layanan Telematika di Bidang Informasi
Wartel dan warnet memainkan peranan penting dalam masyarakat. Warung Telekomunikasi dan Warung Internet ini secara berkelanjutan memperluas jangkauan pelayanan telepon dan internet, baik di daerah kota maupun desa bagi pelanggan yang tidak memiliki akses sendiri di tempat tinggal atau tempat kerjanya. Oleh karena itu langkah-langkah lebih lanjut untuk mendorong pertumbuhan jangkauan dan kandungan informasi pelayanan publik, memperluas pelayanan kesehatan dan pendidikan, mengembangkan sentra-sentra pelayanan masyarakan perkotaan dan pedesaan, serta menyediakan layanan “e-commerce” bagi usaha kecil dan menengah sanga diperlukan. Dengan demikian akan terbentuk balai-balai informasi yang dapat digunakan untuk melayani lokasi-lokasi yang tidak terjangkau oleh masyarakat.

2.       Layanan Telematika Keamanan
Layanan ini menyediakan fasilitas untuk memantau dan memberikan informasi bila ada sesuatu yang berjalan tidak seharusnya. Layanan ini dapat mengurangi tingkat pencurian dan kejahatan. Seperti contohnya dengan menggunakan Firewall dan juga anti virus yang ada.

3.       Layanan Context Aware dan Event-Base
Di dalam ilmu komputer menyatakan bahwa perangkat komputer memiliki kepekaan dan dapat berekasi terhadap lingkungan sekitarnya berdasarkan informasi dan aturan-aturan tertentu yang tersimpan di dalam perangkat. Gagasan inilah yang diperkenalkan oleh Schilit pada tahun 1994 dengan istilah context-awareness. Context-awareness adalah kemampuan layanan network untuk mengetahui berbagai konteks, yaitu kumpulan parameter yang relevan daru pengguna (user) dan penggunaan network itu, serta memberikan layanan yang sesuai dengan parameter-parameter itu. Beberapa konteks yang dapat digunakan antara lain lokasi user, data dasar user, b erbagai preferensi user, jenis dan kemampuan terminal yang digunakan user. Sebagai contoh : ketika seorang user sedang mengadakan rapat, maka context-aware mobile phone yang dimiliki user akan langsung menyimpulkan bahwa user sedang mengadakan rapat dan akan menolak seluruh panggilan telepon yang tidak penting. Dan untuk saat ini, konteks location awareness dan activity conteks-awareness menjadi pembahasan utama di bidang penelitian ilmu komputer.

4.       Layanan Perbaikan Sumber
Layanan perbaikan smber yang dimaksud adalah layanan perbaikan dalam sumber daya manusia (SDM). SDM telematika adalah orang yang melalukan aktivitas yang berhubungan dengan telekomunikasi, media, informatika, sebagai penglola, pengembang, pendidik, dan pengguna di lingkungan pemerintah, dunia usaha, lembaga pendidikan, dan masyarakan pada umumnya.

Konsep pengembangan sumber daya manusia di bidang telematika ditunjukan untuk meningkatkan kualitas, kuantitas dan pendayagunaan SDM telematika dengan tujuan untuk mengatasi kesenjangan digital, kesenjangan informasi dan meningkatkan kemandirian masyarakat dalam pemanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi secara efektif dan optimal.



Penulisan 2 Pengantar Telematika
by Septi Arnita in

Sumber :

Nama : Septi Arnita
NPM : 16110450
Kelas : 4KA24

Arsitektur Sisi Client dan Arsitektur Sisi Server

Ø  Client merupakan sembarang sistem atau proses yang melakukan suatu permintaan data atau layanan ke server.
Ø  Server adalah sistem atau proses yang menyediakan data atau layanan yang diminta oleh client.
Ø  Client-server adalah pembagian kerja antara server dan client yang mengakses server dalam satu jaringan.
Ø  Arsitektur client-server adalah desain sebuah aplikasi yang terdiri dari client dan server yang saling berkomunikasi ketika mengakses server dalam suatu jaringan.

Aristektur Sisi Client
Merujuk pada pelaksanaan data pada browser sisi koneksi HTTP. JavaScript adalah sebuah contoh dari sisi eksekusi client dan contoh dari sisi penyimpanan pada client adalah cookie.

Terdapat beberapa karakteristik dari sisi client, yaitu :
1.       Pihak client selalu memulai permintaan atau permohonan ke pihak server
2.  Setelah mengirim permintaan, kemudian client akan menunggu balasan atau jawaban atas permintaannya dari server
3.       Menerima balasan dari server atas permintaannya
4.       Biasanya client akan terhubung ke sejumlah kecil dari server pada satu waktu
5.  Biasanya berinteraksi langsung dengan end-user (pengguna akhir) dengan menggunakan user interface (antamuka pengguna)
6.       Khusus jenis client mencakup web browser, email client dan online chat client

Arsitektur Sisi Server
Pada server side, ada sebuah server Web khusus yang bertugas mengeksekusi perintah dengan menggunakan standar metode HTTP. Misalnya penggunaan CGI script pada sisi server yang mempunyai tag khusus yang tertanam di halaman HTML. Tag ini memicu terjadinya perintah untuk mengeksekusi.

Karakteristik dari arsitektur sisi server antara lain :
1.       Sebagai penyedia layanan, sisi server akan selalu menunggu permintaan dari sisi client
2.       Sesuai dengan tugasnya, melayani dan menjawab permintaan data yang diminta oleh client
3.       Sebuah server dapat berkomunikasi denganserver lain untuk melayani permintaan client
4.       Jenis server khusu mencakup web server, FTP server, database server, email server, file server, print server. Mayoritas dari web layanan tersebut juga merupakan jenis server.


Sistem client server didefinisikan sebagai sistem terdistribusi, tetapi ada beberapa perbedaan karakteristik yaitu :
1.    Servis (layanan)
Ø  Hubungan antara proses yang berjalan pada mesin yang berbeda
Ø  Pemisahan fungsi berdasarkan ide layanannya
Ø  Server sebagai provider, client sebagai konsumen

2.    Sharing resources (sumber daya)
Server bisa melayani beberapa client pada waktu yang sama, dan meregulasi akses bersama untuk share sumber daya dalam menjamin konsistensinya.

3.    Asymmetrical protocol (protokol yang tidak simetris )
Many-to-one relationship antara client dan server.Client selalu menginisiasikan dialog melalui layanan permintaan, dan server menunggu secara pasif request dari client.

4.       Transparansi lokasi
Proses yang dilakukan server boleh terletak pada mesin yang sama atau pada mesin yang berbeda melalui jaringan.Lokasi server harus mudah diakses dari client.

5.    Mix-and-Match
Perbedaan server client platforms

6.    Pesan berbasiskan komunikasi
Interaksi server dan client melalui pengiriman pesan yang menyertakan permintaan dan jawaban.

7.    Pemisahan interface dan implementasi
Server bisa diupgrade tanpa mempengaruhi client selama interface pesan yang diterbitkan tidak berubah.
Ø  Client Server System
Ø  Client / Server Application

Perbedaan Tipe Client-Server
1.    File Servers
Ø  File server vendors mengklaim bahwa mereka pertama menemukan istilah client-server.
Ø  Untuk sharing file melalui jaringan

2.    Database Servers
Ø  Client mengirimkan SQL requests sebagai pesan pada database server,selanjutnya hasil perintah SQL dikembalikan.
Ø  Server menggunakan kekuatan proses yang diinginkan untuk menemukan data yang diminta dan kemudian semua record dikembalikan pada client.

3.    Transaction Servers (Transaksi Server)
Ø  Client meminta remote procedures yang terletak pada server dengan sebuah SQL database engine.
Ø  Remote procedures ini mengeksekusi sebuah grup dari SQL statement
Ø  Hanya satu permintaan / jawaban yang dibutuhkan untuk melakukan transaksi

4.    Groupsware Servers
Ø  Dikenal sebagai Computer-supported cooperative working
Ø  Manajemen semi-struktur informasi seperti teks, image, , bulletin boards dan aliaran kerja
Ø  Data diatur sebagai dokumen

5.    Object Application Servers
Ø  Aplikasi client/server ditulis sebagai satu set objek komunikasi
Ø  Client objects berkomunikasi dengan server objects melalui Object Request Broker (ORB)
Ø  Client meminta sebuah method pada remote object

6.    Web Application Servers (Aplikasi Web Servers)
Ø  World Wide Web adalah aplikasi client server yang pertama yang digunakan untuk web.
Ø  Client dan servers berkomunikasi menggunakan RPC seperti protokol yang disebut HTTP.

Fungsi client server
Dalam konteks basis data, client mengatur interface berfungsi sebagai workstation tempat menjalankan aplikasi basis data. Client menerima permintaan pemakai, memeriksa sintaks dan generate kebutuhan basis data dalam SQL atau bahasa yang lain. Kemudian meneruskan pesan ke server, menunggu response dan bentuk response untuk pemakai akhir. Server menerima dan memproses permintaan basis data kemudian mengembalikan hasil ke client.

Proses-proses ini melibatkan pemeriksaan autorisasi, jaminan integritas, pemeliharaan data dictionary dan mengerjakan query serta proses update. Selain itu juga menyediakan kontrol terhadap concurrency dan recovery.

Ada beberapa keuntungan jenis arsitektur ini adalah :
Ø  Memungkinkan akses basis data yang besar
Ø  Menaikkan kinerja
Ø  Jika client dan server diletakkan pada komputer yang berbeda kemudian CPU yang berbeda dapat memproses aplikasi secara paralel. Hal ini mempermudah merubah mesin server jika hanya memproses basis data.
Ø  Biaya untuk hardware dapat dikurangi
Ø  Hanya server yang membutuhkan storage dan kekuatan proses yang cukup untuk menyimpan dan mengatur basis data
Ø  Biaya komunikasi berkurang
Ø  Aplikasi menyelesaikan bagian operasi pada client dan mengirimkan hanya bagian yang dibutuhkan untuk akses basis data melewati jaringan, menghasilkan data yang sedikit yang akan dikirim melewati jaringan
Ø  Meningkatkan kekonsistenan
Ø  Server dapat menangani pemeriksaan integrity sehingga batasan perlu didefinisikan dan validasi hanya di satu tempat, aplikasi program mengerjakan pemeriksaan sendiri
Ø  Map ke arsitektur open-system dengan sangat alami


Berikut ini adalah ringkasan fungsi client-server
Client
• Mengatur user interface
• Menerima dan memeriksa sintaks input dari pemakai
• Memproses aplikasi
• Generate permintaan basis data dan memindahkannya ke server
• Memberikan response balik kepada pemakai
• Menyediakan akses basis data secara bersamaan
• Menyediakan kontrol recovery

Server
• Menerima dan memproses basis data yang diminta dari client
• Memeriksa autorisasi
• Menjamin tidak terjadi pelanggaran terhadap integrity constraint
• Melakukan query/pemrosesan update dan memindahkan response ke client
• Memelihara data dictionary

Kolaborasi Arsitektur Sisi Client dan Server
Ada beberapa model arsitektur client-server, antara lain :
1. Arsitektur mainframe
2. Arsitektur file-sharing
3. Arsitektur client/server

Model-Model Client-Server
1.    Arsitektur Single-tier (Satu Lapis)
Semua komponen produksi dari sistem dijalankan pada komputer yang sama pada arsitektur single tier ini. Model single tier adalah model yang sederhana, mudah digunakan pengguna (user) dan paling sedikit memiliki alternatif. Kelemahan dari arsitektur ini adalah kurang aman dan kurang memiliki skalabilitas.

Pada arsitektur ini semua pemrosesan dilakukan pada mainframe. Kode aplikasi, data dan semua komponen sistem ditempatkan dan dijalankan pada host. Walaupun komputer client dipakai untuk mengakses mainframe, tidak ada pemrosesan yang terjadi pada mesin ini, dan karena mereka “dump- client” atau “dump-terminal”. Tipe model ini, dimana semua pemrosesan terjadi secara terpusat, dikenal sebagai berbasis-host. Sekilas dapat dilihat kesalahan pada model ini. Ada dua masalah pada komputasi berbasis host. Pertama, semua pemrosesan terjadi pada sebuah mesin tunggal, sehingga semakin banyak user yang mengakses host, semakin kewalahan jadinya. Jika sebuah perusahaan memiliki beberapa kantor pusat, user yang dapat mengakses mainframe adalah yang berlokasi pada tempat itu, membiarkan kantor lain tanpa akses ke aplikasi yang ada.

Pada saat itu jaringan sudah ada namun masih dalam tahap awal, dan umumnya digunakan untuk menghubungkan terminal dump dan mainframe. Namun keterbatasan yang dikenakan pada user mainframe dan jaringan telah mulai dihapus.

Kelebihan :
Ø  Sangat mudah
Ø  Cepat dalam merancang dan mengaplikasikan

Kelemahan :
Ø  Skala kecil
Ø  Susah diamankan
Ø  Menyebabkan perubahan terhadap salah satu komponen diatas tidak mungkin dilakukan, karena akan mengubah semua bagian.
Ø  Tidak memungkinkan adanya re-usable component dan code.
Ø  Cepat dalam merancang dan mengaplikasikan

2.    Arsitektur Two-tier (Dua Lapis)
Pengolahan informasi pada arsitektur ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu sistem user interface (antarmuka pengguna) lingkungan dan lingkungan server manajemen database. Arsitektur two tier memiliki tingkat kemanan yang lebih tinggi dan terukur daripada arsitektur single-tier. Arsitektur ini memiliki database pada komputer yang terpisah dan hal tersebut menyebabkan arsitektur ini dapat meningkatkan kinerja keseluruhan situs.

Dalam model client/server, pemrosesan pada sebuah aplikasi terjadi pada client dan server. Client/server adalah tipikal sebuah aplikasi two-tier dengan banyakclient dan sebuah server yang dihubungkan melalui sebuah jaringan.

Aplikasi ditempatkan pada komputer client dan mesin database dijalankan pada server jarak-jauh. Aplikasi client mengeluarkan permintaan ke database yang mengirimkan kembali data ke client-nya.

Model Two-tier terdiri dari tiga komponen yang disusun menjadi dua lapisan : client (yang meminta serice) dan server (yang menyediakan service).

Tiga komponen tersebut yaitu :
·         User Interface. Adalah antar muka program aplikasi yang berhadapan dan digunakan langsung oleh user.
·         Manajemen Proses.
·         Database. Model ini memisahkan peranan user interface dan database dengan jelas, sehingga terbentuk dua lapisan.

Kelebihan :
Ø  Mudah
Ø  Menangani Database Server secara khusus
Ø  Relatif lebih sederhana untuk di develop dan diimplementasikan.
Ø  Lebih cocok diterapkan untuk bisnis kecil.

Kekurangan :
Ø  Kurangnya skalabilitas
Ø  Koneksi database dijaga
Ø  Tidak ada pembaharuan kode
Ø  Tidak ada tingkat menengah untuk menangani keamanan dan transaksi skala kecil
Ø  Susah diamankan
Ø  Lebih mahal
Ø  Arsitekturnya kompleks

3.    Arsitektur Three-tier (tiga Lapis)
Arsitektur Three Tier merupakan inovasi dari arsitektur Client Server. Pada arsitektur Three Tier ini terdapat Application Server yang berdiri di antara Client dan Database Server. Contoh dari Application server adalah IIS, WebSphere, dan sebagainya.

Application Server umumnya berupa business process layer, dimana bisa didevelop menggunakan PHP, ASP.Net, maupun Java. Sehingga kita menempatkan beberapa business logic kita pada tier tersebut. Arsitektur Three Tier ini banyak sekali diimplementasikan dengan menggunakan Web Application. Karena dengan menggunakan Web Application, Client Side (Komputer Client) hanya akan melakukan instalasi Web Browser. Dan saat komputer client melakukan inputan data, maka data tersebut dikirimkan ke Application Server dan diolah berdasarkan business process-nya. Selanjutnya Application Server akan melakukan komunikasi dengan database server.

Biasanya, implementasi arsitektur Three Tier terkendala dengan network bandwidth. Karena aplikasinya berbasiskan web, maka Application Server selalu mengirimkan Web Application-nya ke computer Client. Jika kita memiliki banyak sekali client, maka bandwidth yang harus disiapkan akan cukup besar, Sedangkan network bandwidth biasanya memiliki limitasi. Oleh karena itu biasanya, untuk mengatasi masalah ini, Application Server ditempatkan pada sisi client dan hanya mengirimkan data ke dalam database server. Konsep model three-tier adalah model yang membagi fungsionalitas ke dalam lapisan-lapisan, aplikasiaplikasi mendapatkan skalabilitas, keterbaharuan, dan keamanan.

Kelebihan :
Ø  Segala sesuatu mengenai database terinstalasikan pada sisi server, begitu pula dengan pengkonfigurasiannya. Hal ini membuat harga yang harus dibayar lebih kecil.
Ø  Apabila terjadi kesalahan pada salah satu lapisan tidak akan menyebabkan lapisan lain ikut salah
Ø  Perubahan pada salah satu lapisan tidak perlu menginstalasi ulang pada lapisan yang lainnya dalam hal ini sisi server ataupun sisi client.
Ø  Skala besar.
Ø  Keamanan dibelakang firewall.
Ø  Transfer informasi antara web server dan server database optimal.
Ø  Komunikasi antara system-sistem tidak harus didasarkan pada standart internet, tetapi dapat menggunakan protocol komunikasi yang lebvih cepat dan berada pada tingkat yang lebih rendah.
Ø  Penggunaan middleware mendukung efisiensi query database dalam SQL di pakai untuk menangani pengambilan informasi dari database.

Kekurangan :
Ø  Lebih susah untuk merancang
Ø  Lebih susah untuk mengatur
Ø  Lebih mahal


4.    Multi Tier
Arsitektur Multi Tier adalah suatu metode yang sangat mirip dengan Three Tier. Bedanya, pada Multi Tier akan diperjelas bagian UI (User Interface) dan Data Processing. Yang membedakan arsitektur ini adalah dengan adanya Business Logic Server. Database Server dan Bussines Logic Server merupakan bagian dari Data Processing, sedangkan Application Server dan Client/Terminal merupakan bagian dari UI. Business Logic Server biasanya masih menggunakan bahasa pemrograman terdahulu, seperti COBOL. Karena sampai saat ini, bahasa pemrograman tersebut masih sangat mumpuni sebagai business process.

Multi-tier architecture menyuguhkan bentuk three – tier yang diperluas dalam model fisik yang terdistribusi. Application server dapat mengakses Application server yang lain untuk mendapat data dari Data server dan mensuplai servis ke client Application.

Kelebihan :
Ø  Dengan menggunakan aplikasi multi-tier database, maka logika aplikasi dapat dipusatkan pada middle-tier, sehingga memudahkan untuk melakukan control terhadap client-client yang mengakses middle server dengan mengatur seting pada dcomcnfg.
Ø  Dengan menggunakan aplikasi multi-tier, maka database driver seperti BDE/ODBC untuk mengakses database hanya perlu diinstal sekali pada middle server, tidak perlu pada masing-masing client.
Ø  Pada aplikasi multi-tier, logika bisnis pada middle-tier dapat digunakan lagi untuk mengembangkan aplikasi client lain,sehingga mengurangi besarnya program untuk mengembangkan aplikasi lain. Selain itu meringankan beban pada tiap-tiap mesin karena program terdistribusi pada beberapa mesin.
Ø  Memerlukan adaptasi yang sangat luas ruang lingkupnya apabila terjadi perubahan sistem yang besar.

Kekurangan arsitektur Multi tier :
Ø  Program aplikasi tidak bisa mengquery langsung ke database server, tetapi harus memanggil prosedur-prosedur yang telah dibuat dan disimpan pada middle-tier.

Ø  Lebih mahal