Pendapatan
Pengertian Pendapatan..
Singkatnya
pendapatan adalah sejumlah uang yang diterima dari hasil kegiatan bekerja baik untuk perorangan ataupun untuk
perusahaan. Untuk memperjelas pengertian dari pendapatan , di bawah ini
terdapat beberapa pengertian atau definisi pendapatan menurut beberapa sumber :
1. Niswonger (1992:22)
Pendapatan adalah jumlah yang ditagih
kepada pelanggan atas barang ataupun jasa yang diberikan kepada mereka.
Niswonger juga menjelaskan bahwa
pendapatan atau revenue merupakan kenaikan kotor atau gross dalam modal pemilik
yang dihasilkan dari penjualan barang dagangan, pelaksanaan jasa kepada
pelanggan atau klien, penyewa harta, peminjam uang dan semua kegiatan usaha
serta profesi yang bertujuan untuk memperoleh penghasilan (1992:56)
2. PSAK nomer 23 paragraf 6
Pendapatan adalah arus masuk bruto
dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama suatu
periode bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal
dari kontribusi penanaman modal.
3. Accounting Terminology Bulletin No. 2
yang dikutip dalam buku Harahap (1999:39)
Pendapatan berasal dari penjualan
barang dan pemberian jasa dan diukur dengan jumlah yang dibebankan kepada
langganan, klaim atas barang dan jasa yang disiapkan untuk mereka. Juga termasuk
laba dari penjualan atau pertukaran asset (kecuali dari surat berharga), hak
dividen dari investasi dan kenaikan lainnya pada equity pemilik kecuali yang
berasal dari modal donasi dan penyesuaian modal.
Dari pendapat ini dapat disimpulkan
bahwa secara luas pendapatan dianggap termasuk seluruh hasil dari perusahaan
dan kegiatan investasi. Dalam hal ini termasuk juga perubahan net aset yang
timbul dari kegiatan produksi dan dari laba rugi yang berasal dari penjualan
aktiva dan investasi, keuali kontribusi modal dan penyesuaian modal.
4. Financial Accounting Standard Board
yang dikutip oleh Harahap (1999:58)
Definisi pendapatan adalah arus masuk atau peningkatan
nilai aset dari suatu entity atau penyelesaian kewajiban entity atau gabungan
dari keduanya selama periode tertentu yang berasal dari penyerahan/produksi
barang, pemberian jasa atas pelaksana kegiatan lainnya yang merupakan kegiatan
utama perusahaan yang sedang berjalan.
Dari pengertian-pengertian diatas, dapat disimpulkan secara singkat bahwa pendapatan adalah perubahan (kenaikan) nilai berupa sejumlah aktiva dari hasil penjualan barang atau jasa hasil produksi kecuali perubahaan nilai yang dikarenakan adanya penambahan modal usaha.
Dari pengertian-pengertian diatas, dapat disimpulkan secara singkat bahwa pendapatan adalah perubahan (kenaikan) nilai berupa sejumlah aktiva dari hasil penjualan barang atau jasa hasil produksi kecuali perubahaan nilai yang dikarenakan adanya penambahan modal usaha.
Konsep Pendapatan ...
Seperti
yang sudah dijelaskan di atas, bahwa pendapatan identik dengan kenaikian nilai.
Pendapatan merupakan tolak ukur untuk suatu perusahaan apakah mendapatkan keuntungan
atau kerugian. Secara garis besar konsep pendapatan dapat dilihat dari dua
sisi, yaitu :
1. Menurut ilmu ekonomi
2. Menurut ilmu akuntansi
Konsep
pendapatan menurut ilmu ekonomi yaitu
nilai maksimum yang dapat dikonsumsi oleh seseorang dalam suatu periode dengan
mengharapkan keadaaan yang sama pada akhir periode seperti keadaan semula. Pengertian
konsep menurut ilmu ekonomi ini, menitikberatkan pada total kuantitatif
pengeluaran terhadap konsumsi selama satu periode.
Definisi
pendapatan menurut ilmu ekonomi ini, akan menutup kemungkinan perubahan lebih
dari total kekayaan badan usaha pada awal periode, dan menekan pada jumlah
nilai statis pada akhir periode.
Dari
penjelasan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa pendapatan adalah jumlah
harta kekayaan pada awal periode ditambah keseluruhan hasil yang diperoleh
selama satu periode, bukan hanya yang dikonsumsi dan bukan merupakan perubahan
nilai yang disebabkan oleh perubahan modal dan hutang.
Konsep
pendapatan menurut ilmu akuntansi
dapat ditelusuri dari dua sudut panda, yaitu :
a. Pandangan yang menekan pada
pertumbuhan atau peningkatan jumlah aktiva yang timbul sebagai hasil kegiatan
operasional perusahaan.
b. Pandangan yang menekankan kepada
penciptaan barang dan jasa oleh perusahaan serta penyerahan barang dan jasa
atau outflow.
Pada dasarnya
konsep pendapatan adalah suatu proses mengenai arus penciptaan barang dan jasa
oleh suatu perusahaan dalam jangka waktu tertentu.
Metode Perhitungan Pendapatan Nasional...
Dalam
menghitung besarnya pendapatan nasional, terdapat tiga metode yang dapat
digunakan, antara lain :
1. Metode Output (Output Approach)
2. Metode Pendapatan (Income Approach)
3. Metode Pengeluaran (Expenditure Approach)
Penjelasan
dari ketiga metode diatas yaitu...
1.
Metode Output
Metode Output atau nama lainnya Metode
Produksi menyatakan bahwa PDB adalah total output(produksi) yang dihasilkan
oleh suatu perekonomian. Dalam praktiknya, menghitung pendapatan nasional
dengan metode ini yaitu dengan cara membagi-bagi perekonomian menjadi beberapa
sektor produksi. Jumlah output masing-masing sektor merupakan jumlah output seluruh
perekonomian. Namun ada kemungkinan bahwa output yang dihasilkan suatu sektor
perekonomian berasal dari output sektor lain. Jika tidak berhati-hati akan
terjadi perhitungan ganda yang mengakibatkan angka PDB dapat meningkat beberapa
kali lipat dari angka sebenarnya.
Menurut metode output ini dapat
disimpulkan bahwa pendapatan nasional merupakan hasil penjumlahan dari seluruh
nilai barang dan jasa yahg dihasilkan oleh seluruh sektor ekonomi masyarakat
dalam periode tertentu.
Y
= [(Q1 x P1) + (Q2 x P2) + .... + (Qn x Pn) ]
2.
Metode Pendapatan
Metode ini memandang nilai output
perekonomian sebagai nilai total balas jasa atas faktor produksi yang digunakan
dalam proses produksi. Balas jasa untuk tenaga kerja, barang modal dan uang
untuk modal adalah pendapatan sewa. Untuk pemilik uang atau aset adalah
pendapatan bunga. Sedangkan untuk pengusaha adalah keuntungan. Total balas jasa
atas seluruh faktor produksi disebut Pendapatan Nasional.
Dapat disimpulkan bahwa pendapatan nasional merupakan
hasil penjumlaham dari seluruh penerimaan yang diterima oleh pemilik faktor
produksi dalam suatu negara selama satu periode
.
Y = r + w + i + p
3.
Metode Pengeluaran
Menurut metode ini, PBD merupakan
nilai total dalam perekonomian selama periode tertentu. Menurut metode ini ada
beberapa jenis agregat dalam suatu perekonomian :
a.
Konsumsi
Rumah Tangga (Household Consumption)
Pengerluaran
sektor rumah tangga dipakai untuk konsumsi akhir, baik barang dan jasa yang
habis dalam tempo setahun atau kurang maupun barang yang dapat dipakai lebih
dari setahun.
b.
Konsumsi
Pemerintah (Gonvernment Consumption)
Adalah
pengeluaran-pengeluaran pemerintah yang digunakan untuk membeli barang atau
jasa akhir. Sedangkan pengeluaran-pengeluaran untuk tunjangan-tunjangan sosial
tidak masuk ke dalam perhitungan pemerintah.
c.
Pengerluaran
Investasi (Investment Expenditure)
PMTDB
merupakan pengerluaran sektor dunia usaha. Yang temasuk PMTDB (Pembentukan
Modal Tetap Domestik Bruto) adalah perubahan stok, baik berupa barang jadi
maupun barang setengah jadi.
d.
Ekspor
Neto (Net Export)
Adalah selisih antara neilai ekspor
dengan impor. Ekspor neto yang positif menunjukkan bahwa ekspor lebih besar
daripada impor. Perhitungan ekspor neto dilakukan bila perekonomian melakukan
transaksi dengan perekonomian lain.
Jadi, pendapatan nasional merupakan
penjumlahan dari seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh seluruh rumah tangga
ekonomi (RTK, RTP, RTG, RT Luar Negeri) dalam suatu negara selama satu tahun.
Y =
C + I + G + (X – M)
Masalah dan keterbatasan perhitungan PDB...
Semua
negara di dunia menghitung PDB untuk kinerja perekonomiannya. Permasalahan PDB
terletak pada perbandingan tingkat kemakmuran atau kesejahteraan suatu negara
dari tahun ke tahun.
1. Perhitungan PDB dan analisa kemakmuran
Kemakmuran suatu negara, dapat
diperkirakan atau digambarkan dengan perhitungan PDB, yaitu dengan carra
membaginya dengan jumlah penduduk (disebut PDB per kapita). PBB menyatakan bahwa
negara yang dikategorikan miskin, memiliki PDB per kapita yang lebih kecil
daripada US$ 450,00 sedangkan untuk negara kaya atau makmur, PDB per kapitanya
diatas US$ 800..
Kelemahan dari pendekatan ini yaitu tidak
memperhatikan aspek distribusi pendapatan. Yang mengakibatkan angka PDB per
kapita kurang memberikan gambaran rinci tentang konsidi kemakmuran suatu
negara.
2. Perhitungan PDB dan masalah
kesejahteraan sosial
Makin tinggi PDB per kapita, maka
tinggat kesejahteraan sosial semakin baik. Tingkat kesejahteraan sosial ini
dapat dilihat dari tingkat pendidikan, kesehatan dan gizi, dan lain-lain.
Dengan kata lain, jika PDB per kapita makin tinggii, maka daya beli masyarakat,
kesempatan kerja serta masa depan perekonomian makin membaik. Sehingga tingkat
gizi, kesehatan, pendidikan akan makin meninggkat.
Masalah yang mendasar dalam perhitungan PDB
adalah tidak diperhatikannya dimensi non material.
3. PDB per kapita dan masalah
produktivitas
Untuk memperoleh perbandingan
produktivitas antar negara, terdapat beberapa hal yang perlu dipertimbangakan,
antara lain :
a.
Jumlah
dan komposisi penduduk
b.
Jumlah
dan struktur kesempatan kerja
c.
Faktor-faktor
non ekonomi
4. Perhitungan PDB dan kegiatan-kegiatan
ekonomi tak tercatat
Di negara berkembang, keterbatasan kemampuan pencatatan
lebih disebabkan oleh kelemahan adminstratif dan struktur kegiatan ekonomi yang
masih didominasi oleh kegiatan pertanian dan informal. Tetapi di negara maju,
kebanyakan kegiatan ekonomi yang tidak tercatat disebabkan oleh kegiatan ilegal
atau melawan hukum.
Sumber
:
http://faiza-ulfa.blogspot.com/2012/03/metode-penghitungan-pendapatan-nasional.html
http://nurulnorri.blogspot.com/2012/04/metode-penghitungan-pendapatan-nasional.html